Pada babak kualifikasi tersebut, Jateng tergabung di Zona III bersama DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan tuan rumah NTB.

"Pastinya kami optimstis dengan skuad Jateng saat ini, mengingat persiapan yang cukup matang dan saya kira kita bisa meraih hasil yang terbaik pada babak kualifikasi mendatang," kata Ketua Umum Pengprov Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Jawa Tengah, Usep Karyana di Semarang, Jumat.

Disinggung soal persaingan menghadapi babak kualifikasi tersebut, dia mengakui, tentunya daerah-daerah lain seperti Jawa Timur dan tuan rumah NTB juga bakal tampil ngotot untuk meraih hasil yang terbaik.

"Tetapi kalau berkaca dari hasil Popnas di Jawa Barat beberapa waktu lalu, di mana saat itu Jateng meraih empat dari lima medali emas tentunya kami berharap bisa meraih hasil yang sama di Pra-PON mendatang. Menurut saya, Jatim masih tetap akan menjadi pesaing terberat kami meski kami juga tidak menganggap enteng daerah lain," katanya.

Dari sisi kekuatan, Pelatih Sepak Takraw Jawa Tengah Setyo Budi ditemui di tempat yang sama mengatakan, pada babak kualifikasi PON ini Jateng akan turun dengan 12 pemain putra dan 12 pemain putri yang akan turun pada dua nomor tim putra dan putri.

"Pada Pra-PON di NTB mendatang hanya mempertandingkan dua nomor yaitu tim putra dan putri. Di Zona III akan diambil dua tim teratas untuk lolos ke PON 2016/Jawa Barat. Kemudian pada PON mendatang akan memainkan empat nomor putra-putri yaitu tim, regu, tim double even, serta double even," katanya.

Lebih lanjut Setyo Budi mengakui, tim putra Jateng memiliki peluang yang lebih besar pada babak kualifikasi mendatang mengingat Jateng akan diperkuat beberapa pemain nasional seperti Rohman Hidayat, Dani Slamet maupun Victoria Eka Prasetyo.

Sedangkan untuk putri, lanjut dia, anak-anak harus bekerja keras mengingat persaingan yang cukup ketat dan Jateng tidak diperkuat dua pemain andalannya yaitu Dini Mitasari dan Evana Rachmawati.

Dini Mitasari, menurut dia, sedang menjalani pendidikan awal sebagai anggota TNI Angkatan Darat (AD), sedangkan Evana juga tidak bisa tampil karena sedang menjalani tahapan pendidikan di kepolisian.

"Tetapi pada PON di Jawa Barat mendatang kemungkinan bisa bergabung dengan tim. Dan kami juga masih optimistis, meskipun didominasi muka baru, teknik mereka juga tidak kalah," katanya menegaskan.

Pewarta : -
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024