"Kalau saya terpilih sebagai wali kota, tempat ini (TBRS) akan tetap dipertahankan fungsinya sebagai area terbuka," kata bakal calon wali kota Semarang Soemarmo HS di Semarang, Sabtu.

Hal itu diungkapkan mantan Wali Kota Semarang itu usai menghadiri halalbihalal Forum Goyang Senggol Semarang (Forgoss) di Wahana Permainan Wonderia yang masih satu kawasan dengan TBRS Semarang.

Mazu diusung oleh Koalisi Bangkit Sejahtera yang dibangun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwakot) Semarang 2015.

Saat ini, sebagian lahan di TBRS yang dulunya dikenal sebagai Taman Hiburan Rakyat (THR) Kota Semarang dikontrak oleh pihak ketiga dan difungsikan sebagai Wahana Permainan Wonderia Semarang.

"Kontrak dengan pihak ketiga (pengelola Wonderia) sebentar lagi kan habis. Pemerintah Kota Semarang, kalau saya terpilih, tidak akan mengontrakkan tempat ini lagi ke pihak ketiga," katanya.

Menurut dia, kawasan TBRS sudah semestinya dikembalikan lagi ke fungsinya semula, yakni RTH dengan tetap memfasilitasi untuk wahana berkreasi para seniman, termasuk pementasan-pementasan musik dangdut.

"Namanya tidak usah 'keren-keren' lah, cukup THR (Taman Hiburan Rakyat). Nantinya, akan menyatu dengan TBRS yang berisi komunitas-komunitas seniman, seperti wayang orang Ngesti Pandhawa," katanya.

Bahkan, Soemarmo mengatakan tidak akan menjadikan kompleks TBRS itu menjadi Trans Studio, sebab Trans Studio sebenarnya lebih strategis dan menguntungkan jika ditempatkan di kawasan Mijen, Semarang.

"Ada lahan aset Pemkot Semarang di kawasan Mijen, dekat Bukit Semarang Baru (BSB) seluas sekitar 21 hektare. Kenapa (Trans Studio) harus dipaksakan di sini (TBRS)," katanya.

Sementara itu, Ketua Forgoss Agus Susanto mengatakan selama ini pengelola Wahana Permainan Wonderia sudah memfasilitasi pementasan musik dangdut "live" setiap Rabu dan Sabtu untuk para anggota Forgoss.

"Kalau nanti Pak Soemarmo jadi, kami akan bikin nota kesepahaman (MoU) untuk mementaskan musik dangdut 'live' di restoran, hotel, kafe, dan sebagainya setidaknya dua bulan sekali," katanya.

Pewarta : -
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024