"Selama ini, hasil produksi tanaman padi per hektarenya berkisar 7-8 ton gabah, sedangkan varietas padi yang dihasilkan lewat rekayasa teknologi nuklir bisa mencapai 10 ton gabah," ujarnya di Kudus, Minggu (5/7).
Hasil uji coba di Kabupaten Boyolali, kata dia, justru lebih tinggi karena per hektare tanaman padinya bisa menghasilkan 11 ton lebih.
Artinya, kata dia, hasil riset tanaman padi yang dilakukan Batan sudah baik.
Varietas padi unggul, kata dia, sudah dikembangkan di Jawa Barat, Jateng, Jatim, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera.
Ia mengharapkan dengan pengembangan tersebut, bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian sehingga nantinya semua daerah bisa meningkatkan produktivitas tanaman padinya," ujarnya.
Nantinya, kata dia, daerah akan menangkarkan dulu, setelah berhasil baru disebarluaskan ke petani dalam bentuk pemberian bantuan bibit tanaman padi unggul.
Hasil uji coba di Kabupaten Boyolali, kata dia, justru lebih tinggi karena per hektare tanaman padinya bisa menghasilkan 11 ton lebih.
Artinya, kata dia, hasil riset tanaman padi yang dilakukan Batan sudah baik.
Varietas padi unggul, kata dia, sudah dikembangkan di Jawa Barat, Jateng, Jatim, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera.
Ia mengharapkan dengan pengembangan tersebut, bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian sehingga nantinya semua daerah bisa meningkatkan produktivitas tanaman padinya," ujarnya.
Nantinya, kata dia, daerah akan menangkarkan dulu, setelah berhasil baru disebarluaskan ke petani dalam bentuk pemberian bantuan bibit tanaman padi unggul.