"Memang ada indikasi WNI, tapi perlu diverifikasi. Kami sudah melakukan koordinasi dengan KJRI di Ho Chi Minh City, secepat mungkin akan diketahui hasilnya," ujar Retno saat ditemui usai diskusi di Jakarta, Sabtu.

Delapan WNI diduga membajak kapal ditangkap otoritas Vietnam di Pulau Thochu, Vietnam. Mereka menggunakan sekoci berwarna oranye dan sempat mengaku sebagai nelayan yang tenggelam.

Menlu menambahkan jika memang WNI, maka pihaknya akan memastikan mereka akan mendapatkan haknya.

"Termasuk hak hukumnya," kata Retno.

Retno menjelaskan, didalam kapal Orkim Harmony tersebut juga terdapat lima ABK yang berkewarganegaraan Indonesia. Kelima awak kapal tersebut selamat, meskipun satu awak kapal asal Indonesia tertembak.

Kapal tanker Orkim Harmony dibajak oleh sejumlah perompak di lepas pantai Singapura, Kamis (11/6). Setidaknya 22 awak kapal disekap di kapal tersebut, sebelum para perompak kabur melalui sekoci pada Kamis (18/6).

Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024