"Realitas sosial nyaris selalu terkontaminasi dengan kepentingan-kepentingan sehingga wartawan pun tidak bisa begitu saja menyajikan realitas tanpa memperhatikan kepentingan tersebut," katanya dalam Focus Group Discussion (FGD) Memahami UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik di Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Rabu.

Pemimpin Redaksi Harian Suara Merdeka tersebut menyebutkan kepentingan eksternal selalu bersentuhan dengan masalah politik, ekonomi, budaya, dan lainnya.

Sementara di internal media sendiri, menurut dia, wartawan juga harus menghadapi kebijakan redaksi yang menjadi pedoman kerja para pengasuh di bagian "news room". Selain itu, berita dalam industri media juga harus memperhatikan kepentingan distribusi, pemasaran, bahkan iklan.

Ketika menulis berita apa pun temanya, kata Amir, muaranya pada eksplorasi pada hati nurani, terutama menyangkut sisi baik dan buruk atau manfaat dari sebuah berita.

Oleh karena itu, katanya, wartawan selain wajib memiliki kecakapan teknis, harus pula memiliki kearifan dan kepekaan etik.

Ia menekankan pentingnya pekerja media untuk selalu mempertanyakan sisi etik atas manfaat sebuah berita itu ditulis.

Mengenai potensi sengekta media dengan publik, ia mengingatkan bahwa selain media yang mendapatkan perlindungan hukum ketika menjalankan tugas, publik memiliki hak setara untuk mendapatkan perlindungan dari anarkisme media.

Ia mengakui bahwa persoalan mutu sumber daya manusia di kalangan media belum tuntas kendati organisasi ini secara berkelanjutan menggelar uji kompetensi wartawan. Akan tetapi, katanya menambahkan, UKW ini baru menyentuh sisi normatif.

Dekan Fakultas Hukum Unissula Jawade Hafidz menyatakan pihaknya saat ini sedang mempertimbangkan secara serius untuk memasukkan materi UU Pers dan KEJ dalam mata kuliah di Jurusan Ilmu Hukum Unissula.

"Mahasiswa perlu tahu tentang fungsi pers. Begitu pula tentang regulasi yang mengatur wartawan dalam menjalankan tugas," katanya.

Pembicara lain dalam FGD tersebut adalah Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Aloysius Liliek Darmanto, guru besar FH Unissula Gunarto, dan Presiden BEM FH Unissula Lutter Ariestino. FGD dipandu Sekretaris PWI Jateng Isdiyanto.

Pewarta : Achmad Zaenal M
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024