"Bakti sosial ini diselenggarakan oleh Walubi, tetapi yang diobati tidak hanya umat Buddha saja, tetapi dari semua agama baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu," katanya di Magelang, Senin.

Ia mengatakan hal tersebut dalam pembukaan bakti sosial pengobatamn gratis di kompleks Candi Borobudur dalam rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2559 BE/2015.

Ia menuturkan, kegiatan ini juga tidak memandang suku agama maupun golongan, semua mendapatkan pelayanan yang sama.

"Inilah yang perlu kita kembangkan agar kehidupan beragama, kehidupan berbangsa dan bernegara lebih harmonis agar pembangunan yang kita cita-citakan, yaitu adil, makmur, dan beradab dapat terwujud," katanya.
Ia mengatakan kalau memetik ajaran Buddha Dharma, bakti sosial ini adalah seiring, sejalan dengan satu tema yaitu mengembangkan maestri karuna.

Maestri adalah mengembangkan cinta kasih kepada seluruh makhluk hidup, sedangkan karuna adalah bagaimana mengembangkan belas kasihan terhadap sesama makhluk.

"Kalau melihat dari sisi negara bahwa kita berasaskan Pancasila, hal ini sesuai sila kemanusiaan yang adil dan beradab, bahwa bakti sosial kemanusiaan adanya perwujudan dari 'tepa slira', mengukur dirinya, mengukur orang lain tanpa memandang. Kalau kita sakit orang lain sakit, kalau orang lain bahagia kita bahagia," katanya.

Ia menuturkan bakti sosial ini sebetulnya wujud umat Buddha mengembangkan sesuai ajaran Buddha yaitu maestri karuna dan berdasarkan asas Pancasila yaitu mengembangkan kemanusiaan yang adil dan beradab tanpa adanya "pamrih".

Ketua Dewan Penyantun Walubi, Murdaya W. Po mengatakan kegiatan kemanusiaan ini merupakan kerja sama antara TNI AU, TNI AD, dan Walubi.

Ia mengatakan kegiatan ini didukung oleh para dokter dan paramedis dari sejumlah rumah sakit, antara lain RS Sardjito, RS Paramita, RST Soedjono, dan Dinkes Kabupaten Magelang dengan tujuan ikut meringankan beban penyakit para warga kurang mampu di wilayah Borobudur dan sekitarnya.

"Target pasien yang akan dilayani selama dua hari penyelenggaraan baksos, sekitar 8.000 hingga 9.000 orang. Mereka ditangani sekitar 379 dokter umum, dokter spesialis, dan paramedis," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024