"Sementara ini kami membuka posko aduan untuk menerima laporan dari masyarakat bila sewaktu-waktu menemukan beras sintetis di pasaran," kata Kabag Perekonomian dan Ketahanan Pangan Pemkab Wonosobo Harti di Wonosobo, Kamis.

Ia mengatakan pihaknya berencana melakukan inspeksi di pasar dan pedagang beras serta berkoordinasi dengan 15 camat untuk menyosialisasikan ciri-ciri beras sintetis agar masyarakat luas mengetahuinya.

"Dalam waktu dekat, kami membuat surat edaran untuk para camat agar ditindaklanjuti hingga ke desa-desa, masyarakat perlu mengetahui ciri beras sintetis beserta perbedaannya dengan beras asli," katanya.

Ia mengatakan upaya tersebut dilakukan guna mengantisipasi apabila sewaktu-waktu beras yang diduga selundupan dari luar negeri tersebut masuk ke Wonosobo.

"Sebenarnya para pedagang sudah paham bagaimana ciri-ciri beras sintetis, namun bagaimanapun juga keselamatan konsumen tetap menjadi prioritas utama," katanya.

Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada para pedagang beras apabila sewaktu-waktu mendapatkan beras sintetis agar secepatnya melaporkan ke posko pengaduan di Bagian Perekonomian dan Ketahanan Pangan Setda Wonosobo.

"Masyarakat juga kami imbau untuk tetap tenang karena hingga saat ini belum ada temuan beras sintetis di Kabupaten Wonosobo," katanya.

Sejumlah pedagang beras di Wonosobo mengaku sudah mengetahui informasi mengenai beredarnya beras sintetis tersebut.

"Kami sudah tahu mengenai beras sintetis tersebut, namun sampai saat ini belum pernah menerimanya," kata pedagang beras di Jalan Resimen Wonosobo, Budi Rohmadi.

Ia menuturkan memahami perbedaan beras asli dan beras sintetis.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024