"Saya berharap koalisi Golkar, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa mengusung saya, bersama-sama Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN)," katanya di Semarang, Jumat.

Soemarmo sebelumnya menegaskan keputusannya untuk maju kembali pada pilwakot melalui koalisi Gerindra dan PAN, sepulangnya dari menunaikan ibadah umrah bersama dengan keluarga besarnya.

Dalam waktu dekat, ia akan melakukan semacam temu kangen dengan masyarakat dan mendeklarasikan "Paguyuban Warga Semarang" yang diisi berbagai kegiatan, seperti senam dan penyerahan santunan.

"Ya, semacam sosialisasi lebih tepatnya, atau temu kangen. Kegiatannya senam, pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu, janda miskin, dan mereka yang menyandang disabilitas," katanya.

Berkaitan dengan harapannya tercipta koalisi besar untuk mengusungnya sebagai calon wali kota, Soemarmo mengatakan koalisi besar secara formal memperlihatkan kekuatan parpol yang sangat besar.

"Ya, kalau memang bisa tercipta koalisi besar kan lebih bagus. Kalau dilihat persaingannya lebih sengit atau bagaimana kan belum tentu juga siapa yang direkomendasi dari PDI Perjuangan," katanya.

Sampai saat ini, Soemarmo juga mengakui komunikasi dengan para petinggi parpol, termasuk dengan koalisi tiga parpol, yakni Golkar, Demokrat, dan PKS masih terjalin secara intensif.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Kota Semarang Supriyadi mengaku tidak khawatir dengan majunya kembali Soemarmo, termasuk kemungkinan hanya ada dua pasangan calon.

"Memang, jika 'head to head' akan lebih berat daripada lebih dari dua pasangan calon yang maju. Namun, kami siap menghadapi, baik lawannya satu pasangan calon (head to head) maupun lebih," katanya.

Apalagi, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang itu mengatakan pihaknya telah melakukan komunikasi politik dengan parpol-parpol lain dan akan segera ditindaklanjuti dengan kesepakatan.

"Kami akan melihat dulu apakah Pak Marmo bisa maju atau tidak. KPU sendiri belum mendapat salinan putusan pengadilan atas kasus (suap) yang pernah menjerat beliau," pungkasnya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024