Sayangnya, masalah royalti di Indonesia masih menjadi polemik. Apalagi, dengan pembajakan yang merajalela, musikus legendaris pun bisa hidup susah di hari tuanya karena ketidakjelasan royalti.

Hal ini juga dibenarkan oleh Rian d'Masiv. Bahkan, dia membandingkan dengan pendapatan yang diterima oleh musikus luar negeri atas karya-karyanya.

"‎Di Amerika, misalnya lagu Eagles, satu lagu saja, royaltinya bisa untuk menghidupi tujuh turunan. Di sana, band yang bisa mencetak hits akan kaya raya. Berbeda dengan di sini, banyak seniman senior yang hidupnya tidak sejahtera," ungkap Rian saat berbincang di NAV Karaoke, Kuningan Village, Jakarta.

‎Untungnya, tahun 2016 mendatang ada peraturan baru yang menyebutkan bahwa konsumen harus membayar Rp1.000 per lagu untuk lagu yang dia nyanyikan di rumah karaoke. Pembayaran ini pun, bisa langsung di cek oleh sang musisi langsung.

"Ini angin segar bagi para pencipta lagu. Karena dari sini, seniman bisa mendapatkan tambahan royalti. Semoga ini bisa membuat seniman sejahtera dan ini membuat kita semakin semangat‎," ucap dia.

Rian, seperti dikutip laman gaya hidup gohitzz.com, melanjutkan, "Banyak seniman yang udah enggak aktif lagi, tapi dia bisa bertahan hidup karena royalti. Mudah-mudahan ini bisa jadi awal yang baik untuk industri musik."

Pewarta : -
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024