"Panjang retakan kurang lebih 70 meter dan apabila terjadi longsor, tingginya diperkirakan mencapai 40 meter. Hari ini, staf kami sedang mengecek lokasi," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio di Banjarnegara, Rabu.
Ia mengatakan lokasi tanah bergerak tersebut berada di atas permukiman warga Dusun Banaran RT03/RW03, Desa Duren, Kecamatan Pagedongan.
Oleh karena itu, pihaknya segera mengungsikan 19 keluarga atau 104 jiwa yang terdiri atas 53 laki-laki dan 51 perempuan ke tempat yang lebih aman.
"Kami akan segera kirim bantuan logistik bagi pengungsi di Dusun Banaran," katanya.
Terkait langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya longsor, pihaknya segera menutup rekahan tanah agar air tidak masuk ke dalamnya.
Pihaknya juga akan mengusulkan penambahan alat peringatan dini tanah longsor sebanyak tujuh unit kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Saat ini di Banjarnegara telah terpasang lima unit alat peringatan dini tanah longsor yang terpasang di sejumlah titik rawan longsor. Sebetulnya butuh banyak namun untuk saat ini, kami mengusulkan penambahan sebanyak tujuh unit," katanya.
Ia mengatakan lokasi tanah bergerak tersebut berada di atas permukiman warga Dusun Banaran RT03/RW03, Desa Duren, Kecamatan Pagedongan.
Oleh karena itu, pihaknya segera mengungsikan 19 keluarga atau 104 jiwa yang terdiri atas 53 laki-laki dan 51 perempuan ke tempat yang lebih aman.
"Kami akan segera kirim bantuan logistik bagi pengungsi di Dusun Banaran," katanya.
Terkait langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya longsor, pihaknya segera menutup rekahan tanah agar air tidak masuk ke dalamnya.
Pihaknya juga akan mengusulkan penambahan alat peringatan dini tanah longsor sebanyak tujuh unit kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Saat ini di Banjarnegara telah terpasang lima unit alat peringatan dini tanah longsor yang terpasang di sejumlah titik rawan longsor. Sebetulnya butuh banyak namun untuk saat ini, kami mengusulkan penambahan sebanyak tujuh unit," katanya.