"Kami ingin calon yang diajukan pada pilkada mendatang mempunyai kompetensi, dasar ideologis yang kuat, terbuka, dan luwes dalam berkomunikasi dengan semua pihak," katanya dj Semarang, Minggu.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya membuka semacam sekolah partai sebagai bentuk persiapan uji publik bagi para bakal calon kepala daerah yang akan diusung PDIP.
Menurut dia, sekolah partai itu akan diikuti oleh para kader dan bakal calon dari PDIP sesuai instruksi dari pengurus DPP.
"Kami mengutamakan kader internal yang akan direkomendasikan untuk maju pada pilkada mendatang," ujarnya.
Kata diutamakan, kata dia, itu berarti tidak harus, tapi nanti tentu dilihat setinggi mana elektabilitas dari bakal calon tersebut karena realitas di setiap daerah itu tidak sama.
Heru mengungkapkan bahwa beberapa daerah dari 16 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada di 2015, sudah ada yang mulai membuka penjaringan bakal calon kepala daerah dari PDIP.
"Beberapa daerah yang sudah membuka penjaringan itu, antara lain Kota Semarang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng menambahkan bahwa penjaringan bakal calon yang dibuka oleh pengurus PDIP di beberapa daerah itu bersifat terbuka.
"Kami juga akan menggelar survei internal untuk mengetahui elektabilitas bakal calon yang akan maju pilkada sebagai salah satu cara untuk mengukur tingkat elektabilitas bagi mereka yang mendaftarkan diri," ujarnya.
Ke-16 daerah di Jateng yang akan melaksanakan pilkada pada 2015 itu adalah Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kabupaten Rembang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Kendal, Kota Magelang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Blora.
Sebenarnya, di Jateng ada 17 daerah yang masa akhir jabatan kepala daerahnya berakhir 2015, tapi Bupati Pemalang akan memasuki purna tugas pada akhir 2015 sehingga pelaksanaan pilkada baru dilakukan 2016.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya membuka semacam sekolah partai sebagai bentuk persiapan uji publik bagi para bakal calon kepala daerah yang akan diusung PDIP.
Menurut dia, sekolah partai itu akan diikuti oleh para kader dan bakal calon dari PDIP sesuai instruksi dari pengurus DPP.
"Kami mengutamakan kader internal yang akan direkomendasikan untuk maju pada pilkada mendatang," ujarnya.
Kata diutamakan, kata dia, itu berarti tidak harus, tapi nanti tentu dilihat setinggi mana elektabilitas dari bakal calon tersebut karena realitas di setiap daerah itu tidak sama.
Heru mengungkapkan bahwa beberapa daerah dari 16 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pilkada di 2015, sudah ada yang mulai membuka penjaringan bakal calon kepala daerah dari PDIP.
"Beberapa daerah yang sudah membuka penjaringan itu, antara lain Kota Semarang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten," katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng menambahkan bahwa penjaringan bakal calon yang dibuka oleh pengurus PDIP di beberapa daerah itu bersifat terbuka.
"Kami juga akan menggelar survei internal untuk mengetahui elektabilitas bakal calon yang akan maju pilkada sebagai salah satu cara untuk mengukur tingkat elektabilitas bagi mereka yang mendaftarkan diri," ujarnya.
Ke-16 daerah di Jateng yang akan melaksanakan pilkada pada 2015 itu adalah Kota Pekalongan, Kota Semarang, Kabupaten Rembang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen, Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Kendal, Kota Magelang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Semarang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Blora.
Sebenarnya, di Jateng ada 17 daerah yang masa akhir jabatan kepala daerahnya berakhir 2015, tapi Bupati Pemalang akan memasuki purna tugas pada akhir 2015 sehingga pelaksanaan pilkada baru dilakukan 2016.