"Mereka sudah mencoba menyelam sedalam 10 meter, 20 meter dan 30 meter. Bila tidak ada masalah, berarti mereka siap menyelam," kata Supriyadi di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Rabu.

Supriyadi mengatakan fokus Basarnas adalah sebisa mungkin mengevakuasi jenazah korban. Apabila kotak hitam pesawat ditemukan, itu merupakan kewenangan tim investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Menurut Supriyadi, tim di laut telah menemukan objek di dasar laut yang diduga patahan ekor pesawat. Objek tersebut berada di Sektor III pada kedalaman 33 meter.

"Objek tersebut ditemukan menggunakan sonar. Pinger Locater juga dilaporkan sudah berada di lokasi pencarian tetapi belum dioperasikan," tuturnya.

Pinger Locater merupakan alat untuk mengirimkan sinyal ke kotak hitam. Kotak hitam kemudian akan membalas sinyal tersebut sehingga lokasinya bisa diketahui. Kotak hotam dan rekaman data penerbangan berada di bagian ekor pesawat.

Proses pencarian dan evakuasi kecelakaan AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-11 pada Rabu. Hingga siang hari, tim gabungan kembali menemukan satu jenazah penumpang pesawat yang naas.

Dengan begitu, jumlah korban yang telah dievakuasi telah mencapai 40 jenazah dan 39 di antaranya telah diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) yang bermarkas di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.

Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 16 jenazah dan menyerahkan kepada keluarga korban.

Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024