"Kami mengajak semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Berdasarkan pengalaman, musim hujan hampir selalu ada kejadian kebencanaan, tidak hanya puting beliung dan banjir, tetapi tanah longsor dan sebagainya," kata Kepala BPBD Kabupaten Magelang Sudjadi di Magelang, Senin.

Ia mengatakan hal tersebut usai apel siaga di Lapangan Soepardi di Mungkid Magelang.

Ia menuturkan apel siaga merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan mengantisipasi bencana alam yang mungkin terjadi. Kabupaten Magelang termasuk daerah rawan bencana alam, tidak hanya karena erupsi Gunung Merapi dan dampak sekundernya berupa banjir lahar, tetapi juga karena rawan tanah longsor, puting beliung dan lainnya.

Apel siaga tersebut diikuti 800 personel dari berbagai elemen, antara lain komunitas relawan, TNI, dan Polri. Pada kegiatan tersebut juga dilakukan simulasi dan penandatangan komitmen bersama tentang penanggulangan bencana.

"Apel siaga ini untuk menyatukan persepsi, langkah untuk kesiapan menghadapi bencana," katanya.

Ia mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melakukan simulasi dan sosialisasi ke sejumlah titik rawan bencana.

"Langkah antisipasi sudah kami lakukan, untuk Januari dan Februari mendatang adalah ancaman bencana tinggi karena selama dua bulan tersebut merupakan puncak musim hujan," katanya.

Ia menyebutkan untuk tanah longsor ada beberapa titik yang perlu diwaspadai, yakni di sekitar kawasan perbukitan Menoreh (Kecamatan Borobudur dan Salaman), Gunung Sumbing (Kajoran, Windusari, Kaliangkrik dan Bandongan), Merbabu (Pakis, Sawangan dan Ngablak), Telonoyo dan Andong (Kecamatan Grabag dan Ngablak).

"Di sejumlah titik itu kontur tanahnya labil dan terdapat batuan tua yang sudah lapuk sehingga tidak bisa menyimpan air," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024