Menurut Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) Ari Fahrial Syam, ada tiga gangguan kesehatan yang rentan menyerang pemudik yakni penyakit kronik yang kambuh, penyakit akibat kelelahan serta penyakit akibat kecelakaan.
Dalam siaran pers, Minggu, Ari menuturkan beberapa penyakit kronik bisa kambuh saat mudik, apalagi perjalanan mudik biasanya tidak bisa diprediksi waktu tempuhnya.
Waktu yang tidak jelas untuk sampai di tempat tujuan, apalagi disertai kondisi stres selama perjalanan berpotensi mengakibatkan kambuhnya beberapa penyakit kronik seperti hipertensi, kencing manis, maag, dan asma.
"Belum lagi cuaca yang tidak menentu kadang hujan kadang panas juga merupakan faktor yang bisa memperburuk keadaan," katanya.
Selain itu, ia melanjutkan, kelelahan menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga penyakit infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernafasan akut mudah terjadi.
"Kedua penyakit ini baik infeksi saluran nafas atas dan diare sangat mendominasi bagi para pemudik yang baru saja sampai di kampung halaman," ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kelelahan dan kantuk juga sering menurunkan kewaspadaan dan menjadi penyebab kecelakaan.
Oleh karena itu dia menyarankan para pemudik untuk istirahat cukup sebelum berangkat mudik, terutama untuk mereka yang harus menggunakan jalan darat, karena kepadatan arus lalu lintas saat mudik membuat waktu sampai ke tujuan jadi sulit diprediksi.
Bagi pemudik yang memang kebetulan membawa kendaraan sendiri, sebaiknya ada beberapa anggota keluarga yang siap membawa kendaraan secara bergantian.
Selain itu, dia mengatakan, manfaatkan tempat istirahat untuk berolahraga kecil dan relaksasi serta buang air karena menahannya dapat berakibat infeksi.
Pemudik, menurut dia, sebaiknya juga tidak membeli makanan dan minuman sembarangan di pinggir jalan karena kualitas makanan dan minuman yang dijajakan belum tentu terjaga baik.
"Karena selalu terpapar dengan panas. Terutama untuk makanan dan minuman rumahan," kata Ari.
Para pemudik yang akan membawa makanan untuk bekal, ia melanjutkan, sebaiknya memilih membawa makanan kering. Jika tetap membawa makanan basah atau nasi dan lauk pauk sebaiknya tidak dikonsumsi 6-8 jam setelah pembuatan.
Penting pula bagi para pemudik untuk membawa obat-obatan sederhana seperti obat antidiare, obat sakit kepala, obat antialergi, obat antimual, obat sakit maag, serta obat-obatan yang rutin dikonsumsi untuk penderita penyakit kronis misal penderita kencing manis, hipertensi, penderita asma, kolesterol tinggi dan asam urat.
Dalam siaran pers, Minggu, Ari menuturkan beberapa penyakit kronik bisa kambuh saat mudik, apalagi perjalanan mudik biasanya tidak bisa diprediksi waktu tempuhnya.
Waktu yang tidak jelas untuk sampai di tempat tujuan, apalagi disertai kondisi stres selama perjalanan berpotensi mengakibatkan kambuhnya beberapa penyakit kronik seperti hipertensi, kencing manis, maag, dan asma.
"Belum lagi cuaca yang tidak menentu kadang hujan kadang panas juga merupakan faktor yang bisa memperburuk keadaan," katanya.
Selain itu, ia melanjutkan, kelelahan menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga penyakit infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernafasan akut mudah terjadi.
"Kedua penyakit ini baik infeksi saluran nafas atas dan diare sangat mendominasi bagi para pemudik yang baru saja sampai di kampung halaman," ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kelelahan dan kantuk juga sering menurunkan kewaspadaan dan menjadi penyebab kecelakaan.
Oleh karena itu dia menyarankan para pemudik untuk istirahat cukup sebelum berangkat mudik, terutama untuk mereka yang harus menggunakan jalan darat, karena kepadatan arus lalu lintas saat mudik membuat waktu sampai ke tujuan jadi sulit diprediksi.
Bagi pemudik yang memang kebetulan membawa kendaraan sendiri, sebaiknya ada beberapa anggota keluarga yang siap membawa kendaraan secara bergantian.
Selain itu, dia mengatakan, manfaatkan tempat istirahat untuk berolahraga kecil dan relaksasi serta buang air karena menahannya dapat berakibat infeksi.
Pemudik, menurut dia, sebaiknya juga tidak membeli makanan dan minuman sembarangan di pinggir jalan karena kualitas makanan dan minuman yang dijajakan belum tentu terjaga baik.
"Karena selalu terpapar dengan panas. Terutama untuk makanan dan minuman rumahan," kata Ari.
Para pemudik yang akan membawa makanan untuk bekal, ia melanjutkan, sebaiknya memilih membawa makanan kering. Jika tetap membawa makanan basah atau nasi dan lauk pauk sebaiknya tidak dikonsumsi 6-8 jam setelah pembuatan.
Penting pula bagi para pemudik untuk membawa obat-obatan sederhana seperti obat antidiare, obat sakit kepala, obat antialergi, obat antimual, obat sakit maag, serta obat-obatan yang rutin dikonsumsi untuk penderita penyakit kronis misal penderita kencing manis, hipertensi, penderita asma, kolesterol tinggi dan asam urat.