"Ini final yang perfect (sempurna). Saya menjagokan Jerman. Saya suka Jerman karena kepawaian pelatih Joachim Loew yang piawai dalam mengkombinasi pemain muda dan senior," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.
Dahlan awalnya memperkirakan skor 2-0 untuk Jerman, namun berkesudahan 1-0 setelah melalui perpanjangan waktu 2X15 menit.
"Pertandingan yang imbang. Ini final yang sangat memuaskan," ujarnya.
Dahlan, mantan Manajer dan Ketua Umum Persebaya ternyata mengikuti babak demi babak Piala Dunia 2014.
"Setelah melihat jalannya pertandingan, siapa pun yang menang saya rela," ujar Dahlan.
Pada menit 113, penyerang Mario Goetze mencetak gol dengan tendangan kaki kiri dan menaklukkan penjaga gawang Argentina, Sergio Romero setelah mendapat umpan dari Andre Schuerrle.
"Golnya indah. Bola diterima dada, dan tanpa menunggu jatuh ke tanah langsung dilesakkan," ujarnya.
Ibarat komentator bola, pendiri Jawa Pos Group ini tampaknya memahami betul soal strategi di sepak bola.
"Kedua tim juga memiliki stamina yang luar biasa. Saat perpanjangan pun tidak terlihat sudah kehabisan nafas," ujarnya.
"Pertandingan yang saling adu strategi, adu otak, adu tempo dan bahkan adu kepala sehingga berdarah-darah dalam arti yang sebenarnya. Kedua penjaga gawang juga hebat," katanya.
Dahlan awalnya memperkirakan skor 2-0 untuk Jerman, namun berkesudahan 1-0 setelah melalui perpanjangan waktu 2X15 menit.
"Pertandingan yang imbang. Ini final yang sangat memuaskan," ujarnya.
Dahlan, mantan Manajer dan Ketua Umum Persebaya ternyata mengikuti babak demi babak Piala Dunia 2014.
"Setelah melihat jalannya pertandingan, siapa pun yang menang saya rela," ujar Dahlan.
Pada menit 113, penyerang Mario Goetze mencetak gol dengan tendangan kaki kiri dan menaklukkan penjaga gawang Argentina, Sergio Romero setelah mendapat umpan dari Andre Schuerrle.
"Golnya indah. Bola diterima dada, dan tanpa menunggu jatuh ke tanah langsung dilesakkan," ujarnya.
Ibarat komentator bola, pendiri Jawa Pos Group ini tampaknya memahami betul soal strategi di sepak bola.
"Kedua tim juga memiliki stamina yang luar biasa. Saat perpanjangan pun tidak terlihat sudah kehabisan nafas," ujarnya.
"Pertandingan yang saling adu strategi, adu otak, adu tempo dan bahkan adu kepala sehingga berdarah-darah dalam arti yang sebenarnya. Kedua penjaga gawang juga hebat," katanya.