Sleman (ANTARA News) - Dua unit "Early Warning System" (EWS) atau alat peringatan dini bahaya erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tidak berfungsi.

Hal ini diketaui saat 12 unit EWS ini dinyalakan secara serentak bertepatan dengan peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Sabtu sekitar pukul 10.10 WIB.

"Sebanyak 12 EWS yang tersebar di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhulu Gunung Merapi serentak dibunyikan, namun diketahui ada dua EWS tidak berfungsi secara maksimal," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Heru Saptono.

EWS tersebar di Turgo, Pulowatu, Kinahrejo, Kepuharjo, Srunen, Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Bronggang, Jarahan, dan Merdikayen.

"Dua EWS diantaranya yang tidak maksimal yaitu di Turgo dan Merdikayen," katanya.

Ia mengatakan, dua EWS itu akan segera dievaluasi agar saat benar-benar dibutuhkan sebagai penanda bahaya dapat berfungsi optimal.

"Standarnya bunyi EWS masih terdengar hingga jarak dua sampai tiga kilometer, tapi itu tidak," katanya.

Heru mengatakan, dibunyikannya EWS tersebut saat HUT RI sudah dilakukan mulai tahun lalu untuk menguji efektivitas peralatan peringatan dini.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013