Lahan tersebut sebelumnya merupakan bagian Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG) 1 juta hektare di Kuala Kapuas
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprogramkan rehabilitasi 85 ribu hektare jaringan irigasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) guna mendukung program lumbung pangan baru.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan terdapat lahan potensial pada kawasan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Kalteng yang sudah dikembangkan menjadi sawah.

"Lahan tersebut sebelumnya merupakan bagian Proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG) 1 juta hektare di Kuala Kapuas. Terdapat seluas 165.000 hektare lahan yang sekarang sudah menjadi sawah, bukan berupa gambut tetapi material batuannya adalah tanah aluvial yang berada di pinggir Sungai Barito," kata Menteri PUPR dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pemerintah segera wujudkan "food estate" baru di daerah transmigran

Dari total luas lahan potensial tersebut, kata dia, sudah ada sekitar 85.500 hektare lahan fungsional yang digunakan untuk berproduksi setiap tahunnya. Sedangkan sisanya, lanjut dia, sekitar 79.500 hektare sudah menyemak sehingga perlu dilakukan pembersihan tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali.

Berdasarkan data, dari total luas lahan fungsional tersebut, diperlukan rehabilitasi jaringan irigasi untuk lahan seluas 57.200 hektare, sementara sisanya seluas 28.300 hektare kondisi jaringan irigasinya masih berfungsi dengan baik.

Rehabilitasi irigasi akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2020 hingga 2022 dengan perkiraan kebutuhan anggaran Rp1 triliun. Apabila nanti diputuskan juga dikembangkan pada lahan seluas 79.500 hektare, program yang dibutuhkan adalah peningkatan jaringan irigasi dengan perkiraan anggaran sekitar Rp1,9 triliun.

Baca juga: Kementan dorong Kalteng jadi lumbung pangan Indonesia


 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020