APD untuk tenaga kesehatan harus menggunakan bahan khusus
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Randy H Teguh mengatakan industri alat kesehatan bisa meningkatkan produksi alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan asalkan mendapatkan bantuan dari industri tekstil.

"Lakukan kerja sama dengan produsen tekstil nonalkes dengan industri alat kesehatan. Kami sangat bersedia memberikan arahan, bimbingan, bahkan mereka bisa menjadi peningkatan kapasitas produksi coverall kami di mana memang ciri khas produsen alat kesehatan adalah padat karya," kata Randy dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Randy meyakini peningkatan produksi APD seperti coverall atau baju hazmat yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan tenaga medis dapat ditingkatkan melalui kerja sama industri alat kesehatan dengan industri tekstil nonalkes.

Dia menjelaskan industri alkes bisa mengirimkan bahan dan pola yang sesuai standar keselamatan dan keamanan yang kemudian para penjahit di industri tekstil membuatnya. Selanjutnya APD hasil jahitan tersebut bisa dikirimkan kembali ke industri alkes untuk dilakukan sterilisasi dan pelipatan sesuai standar.

Baca juga: Kemenkes permudah prosedur pengadaan alkes impor dan dalam negeri

Dengan begitu, kata Randy, para tenaga medis bisa mendapatkan APD yang sesuai dengan standar dan menjamin keamanan dan keselamatan mereka saat merawat pasien COVID-19.

Ia menghargai upaya para pelaku UMKM yang ramai-ramai membuat APD untuk para tenaga medis yang membutuhkan dalam penanganan pasien COVID-19. Namun dia mengingatkan bahwa APD merupakan pakaian yang digunakan tenaga medis untuk melindungi diri dari virus yang sudah terstandar secara internasional.

"Pembuatan APD untuk tenaga kesehatan harus menggunakan bahan khusus yang tahan air, tertutup secara 360 derajat, tidak mudah ditumbuhi bakteri, dan harus sekali pakai," ujarnya.

Ia mengingatkan agar jangan sampai para tenaga kesehatan mendapat keamanan palsu jika menggunakan APD yang tidak sesuai standar.

Baca juga: Pabrik garmen di Probolinggo buat APD berstandar WHO
 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020