SAS: saatnya untuk stop bicara perbedaan kecil (furu') di antara anak bangsa.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj, MA menyerukan bahwa sudah saatnya negara berbuat adil dengan mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Pernyataan tersebut, menurut Ketua Pengurus Cabang NU (PCNU) Kota Bogor Dr Ir Ifan Haryanto, Msc di Bogor, Jawa Barat, Senin, dikemukakan KH Said Aqil Siroj (SAS) dalam Seminar Kebangsaan Pancasila bertema "Insprirasi, Kreasi Untuk SDM Unggul" yang digelar di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Kampus IPB Dramaga Bogor, Minggu (19/1).

"Banyak kekayaan alam di negeri ini dikangkangi oleh sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan konglomerat," kata SAS pada kegiatan yang dihadiri Rektor IPB Prof Dr Arif Satria, Direktur Pengembangan Usaha dan Bisnis IPB Dr Jaenal Effendi, civitas akademika IPB, Ketua PCNU Kota Bogor Ifan Haryanto, serta segenap Pengurus Lembaga/Banom/Lajnah NU se-Kota Bogor itu.

Pada seminar yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) yang dilaksanakan oleh PCNU Kota Bogor itu, SAS menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia -- dan Warga NU pada khususnya -- masih banyak yang berada di pinggiran dan hidup dalam kondisi miskin.

Baca juga: Soal WNI di Suriah, PBNU: Lihat dulu sebelum dipulangkan
Baca juga: PBNU: Yang buruk perangainya bukan santri


Kondisi tersebut kontradiktif dengan banyaknya kekayaan alam di Tanah Air yang dikuasai oleh sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan konglomerat tersebut.

"Sumber daya hutan, air, energi dan kekayaan alam Indonesia lainnya banyak dikendalikan dan dikuasai oleh segelintir orang," katanya dan menyerukan agar negara berbuat adil dengan mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat.

SAS menambahkan bahwa sudah saatnya untuk stop bicara perbedaan kecil (furu') di antara anak bangsa.

"Yang terpenting bagi kita adalah bahu membahu mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat, dan mengentaskan kemiskinan," kata SAS yang juga anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu.

Menurut Ifan Haryanto, selain dihadiri unsur pengurus Lembaga/Banom/Lajnah NU se-Kota Bogor, seminar itu juga dihadiri generasi muda NU dari IPB dan kampus lainnya dari kawasan Jabodetabek.

Baca juga: PBNU: UU Pesantren kabar gembira Hari Santri Nasional
 

Pewarta: Andi Jauhary
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020