Paris (ANTARA) - Sebanyak 570 penghuni panti jompo di kawasan timur Prancis meninggal sejak wabah virus corona menyebar, demikian diungkapkan otoritas kesehatan masyarakat setempat, Rabu (1/4).

Pada Rabu, Prancis menjadi negara keempat dengan 4.000 lebih kematian akibat virus corona, namun angka itu tidak mencakup kematian di luar rumah sakit.

Kematian di panti jompo melonjak, dengan puluhan korban meninggal dilaporkan di seluruh negeri. Pejabat keberatan menghubungkan langsung kematian tersebut dengan virus corona mengingat usia dan kondisi kesehatan dari banyak orang yang meninggal.

"Hingga 31 Maret, sebanyak 411 dari 620 panti jompo di kawasan tersebut terdampak COVID-19," menurut pernyataan Otoritas Kesehatan Masyarakat Grand-Est. "Secara keseluruhan, ada 570 orang yang meninggal."

Daerah-daerah sedang menghimpun data mengenai situasi di panti jompo. Badan kesehatan nasional akan menyampaikan jumlah nasional pada Kamis.

Para manula di Prancis yang tinggal di panti jompo tercatat hampir satu juta orang. 

Perwakilan senior panti jompo pada Maret memperingatkan menteri kesehatan bahwa sedikitnya 100.000 orang bisa kehilangan nyawa jika situasi tersebut tak terkendali.

Sumber: Reuters
​​​​​​​
Baca juga: Kematian COVID-19 Prancis tembus angka 4.000 lebih

Baca juga: Mantan presiden Kongo meninggal akibat corona di Prancis

Baca juga: Prancis pulangkan wisatawan dari Indonesia

 

Penyemprotan massal disinfektan dengan drone dan water cannon

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020