Melbourne (ANTARA) - Kiribati, negara pulau yang berada di Pasifik, mengambil kebijakan untuk mendahulukan kepentingan nasionalnya dengan memutus hubungan dengan Taiwan dan menjalin kembali hubungan diplomatik dengan China, kantor presiden Kiribati mengatakan pada Sabtu.

China-Taipeh (Taiwan), yang kehilangan sekutu kedua dalam kurang sepekan, mengatakan Jumat (20/9) bahwa China membujuk Kiribati dengan investasi ekonomi. Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan Beijing berusaha "menekan dan mengurangi kehadiran internasional Taiwan".

Kantor Presiden Kiribati Taneti Maamau mengatakan dalam pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik bahwa pembentukan kembali hubungan diplomatik itu muncul " setelah kajian internal yang lama dan penilaian hubungan internasional kami sesuai dengan kepentingan nasional bagi negara dan rakyat kami."

Pengalihan untuk mengakui Beijing beberapa hari setelah Kepulauan Solomon memutus hubungan dengan Taiwan merupakan pukulan kepada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang berusaha untuk bisa terpilih lagi dalam pemilihan Januari. Sejak ia naik ke tampuk kekuasaan sebanyak tujuh negara memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan, mengalihkan ke China.

Kiribati dengan penduduk berjumlah sekitar 110.000 dan Kepulauan Solomon berada di perairan strategis yang telah didominasi oleh Amerika Serikat dan para sekutunya setelah Perang Dunia Kedua.

Bantuan yang diminta Kiribati dari Beijing mencakup pinjaman dan pesawat Boeing 737, kata seorang pejabat di Taiwan yang mengetahui soal itu dan meminta jatidirinya tidak disebutkan.

Dengan dengan Taiwan menjalin hubungan dengan hanya 15 negara.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kiribati dan Selandia Baru sudah masuk Tahun Baru

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019