"Anggaran sebesar Rp106 miliar itu digunakan untuk melaksanakan enam program dan 89 kegiatan pada 2013," katanya di Pekalongan, Kamis.
Menurut dia, untuk menyukseskan program pendidikan di daerah setempat, pemkab juga mendapatkan alokasi bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang pendidikan sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah, SDLB, SMP/MTs, dan rintisan BOS SMA sebesar Rp72,4 miliar lebih.
Pencapaian pembangunan sektor pendidikan pada 2013 yang kian mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya ini, kata dia, dapat dilihat dari beberapa indikator, antara lain angka partisipasi kasar (APK) jenjang SD/MI naik 0,4 persen, SMP/MTs 0,23 persen, dan SMA/SMK/MA 1,91 persen.
Ia mengatakan sedang jumlah siswa pada 2013, jenjang SD/MI dan SMP/MTs mengalami penurunan 0,13 persen, SMP/MTs 0,06 persen, dan SMA/MA/SMK naik 0,43 persen.
"Penyebab turunnya jenjang SD/MI dan SMP/ MTs karena berkurangnya kelompok penduduk usia 7-12 tahun dan usia 13-15 tahun. Sedangkan kenaikan jenjang SMA/MA/SMK karena semakin sadarnya masyarakat tentang pendidikan," katanya.
Ia mengatakan untuk angka putus sekolah SD/MI cenderung relatif turun sebesar 0,24 persen, SMP/MTs 0,11 persen, dan SMA/MA/SMK 0,30 persen.
"Adapun untuk angka kelulusan SD/MI mencapai 100 persen, SMP/MTs 98,3 persen, dan SMA/MA/SMK 99,75 persen," katanya.
Menurut dia, tingkat partisiapasi orang tua melanjutkan sekolah anaknya ke jenjang yang lebih tinggi juga relatif baik yaitu SD/MI ke SMP/MTs sekitar 92,14 persen, SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 66,33 persen.
"Oleh karena itu untuk mendukung suksesnya program pembangunan dibidang pendidikan, pemkab telah meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan berupa pembangunan ruang gedung SD/MI sebanyak 11 lokal, SMP/MTs tiga lokal, dan SMA/SMK 66 lokal," katanya.