Proyek uji coba tanaman kemiri sunan di Desa Sumur Musuk, Kecamatan Musuk di lereng Gunung Merapi tersebut pertama di Indonesia, dengan memberikan bantuan bibit 2.000 batang dengan luas lahan sekitar 13 hektare," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia, Susilo Siswo Utomo di Desa Sumur Boyolali, Jumat.

Menurut Susilo Siswo Utomo, kemiri sunan merupakan tanaman beracun yang memiliki usia hingga 100 tahun, sehingga tidak bersaing dengan tanaman pangan.

Tanaman kemiri pada usia empat tahun mampu menghasilkan satu ton biodiesel per hektarenya. Setiap lahan satu hektare dapat ditanam pohon kemiri sebanyak 150 batang.

Bahkan, tanaman kemiri pada usia delapan tahun, mampu menghasilkan sebanyak delapan ton biodiesel per hektarenya. Jika Desa Sumur ada lahan antara 10 hingga 20 ha, maka lima tahun ke depan akan menghasilkan sebanyak 20 ton biodiesel.

"Sebanyak 20 ribu liter biodiesel ini, dapat untuk konsumsi satu wilayah kecamatan di Musuk," ucapnya.

Selain itu, tanaman kemiri tersebut juga sangat tempat untuk konservasi lahan bekas pertambangan. Berdasarkan penelitian, setiap pohon mampu menghasilkan 300 kilogram buah, dan rendemen minyak kasar sekitar 52 persen.

Menurut dia, rendemen biodiesel yang dihasilkan mencapai sekitar 88 persen dari minyak kasar, sedangkan sisanya berupa gliserol. Tanaman ini, dapat dilakukan cara tumpangsari dengan tanaman lain.

Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten Boyolali segera menyiapkan sistem komersial dan penyediaan mesin untuk produksi biodiesel.

"Kami juga meminta masyarakat Desa Sumur ikut mengawasi perkembangan tanaman kemiri ini, karena desa ini, akan menjadi percontohan di desa lain di Indonesia," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswo Utomo dalam proyek uji coba tanaman kemiri sunan, juga melakukan penandatanganan nota kepahaman (MoU) dengan Bupati Boyolali Seno Samodro yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Sri Ardiningsih.

Menurut Sri Ardininngsih, pihaknya berharap masyarakat Desa Sumur mampu mengambil peran dalam upaya penyelamatan energi dengan menanam tanaman kemiri sunan.

"Kami siap mengawal proyek uji coba penghasil bahan baku nabati itu, sehingga masyarakat mampu menjadi desa mandiri dalam penyediaan energi," katanya.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024