"Untuk pengiriman uang melalui WU selama ini kan hanya mengandalkan cabang di kabupaten, namun sejak tahun 2013 sudah dibuka kran untuk keagenan khusus untuk fasilitas WU," ujar perwakilan Divisi Remittance dan Bisnis Transfer Muhammad Haekal Hafiez di Semarang, Jumat.
Beberapa sub agen itu, adalah BMT, BPRS, dan KSP.
Ia menjelaskan kerja sama tersebut dipandang penting karena selama ini keberadaan BSM di kabupaten membuat masyarakat di pedesaan kesulitan untuk bertransaksi.
Ia mengharapkan melalui keagenan, layanan WU bisa sampai pedesaan sehingga memudahkan masyarakat untuk bertransaksi dengan keluarga di luar negeri.
Target pasar yang dibidik untuk layanan itu, katanya, di antaranya tenaga kerja asing, wisatawan asing, TKI yang bekerja di luar negeri, mahasiswa atau pelajar domestik yang menuntut ilmu di negara lain, dan pelaku bisnis.
Haekal mengatakan keuntungan yang diperoleh sub agen dengan kerja sama itu, salah satunya yaitu berhak atas fee dari setiap transaksi sebesar 12,5 persen dari charges dan selisih kurs.
Kepala Divisi Remittance dan Bisnis Transfer Eric Lasac Pardede mengatakan jika dibandingkan dengan 2012, untuk perolehan fee based income BSM pada 2013 meningkat 60 persen.
Pada 2014, pihaknya menargetkan kembali peningkatan sebesar 40 persen.
"Sebetulnya di tahun lalu pencapaian fee ini melampaui target, di tahun ini tentu harapannya juga bisa melampaui target 40 persen tersebut, saya melihat potensi pengiriman uang melalui WU semakin besar karena kebutuhan TKI oleh luar negeri juga semakin tinggi," ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia enggan menjelaskan besaran fee based income yang diperoleh BSM.
Dia mengatakan Jawa Tengah salah satu daerah dengan potensi besar untuk pengiriman uang melalui WU, sedangkan untuk daerah lain yang juga berpotensi baik, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Dari data kami selama ini masuknya transaksi besar ya di tiga provinsi ini, ke depannya saya optimistis jumlah tersebut akan semakin besar," katanya.
Kepala Cabang BSM Semarang Heri Suhendro mengatakan pihaknya menargetkan menjaring sekitar 36 agen untuk seluruh daerah di Jawa Tengah.
"Kami melihat ada pertumbuhan pengiriman uang melalui WU ini jadi pasti membutuhkan jumlah agen yang cukup banyak, salah satu daerah dengan potensi besar, yaitu Kendal," katanya.