"Senjata di gudang induk Surabaya di Batu Porong tentunya akan didrop. Tidak akan mengurangi agenda kegiatan dan latihan Pasukan Katak, Armabar dan TNI Angkatan Laut," kata Iskandar, di Jakarta, Kamis.
Hingga kini, pihaknya masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab ledakan gudang amunisi tersebut dengan berkoordinasi dengan Puslabfor Mabes Polri.
Dugaan sementara, kata dia, dikarenakan adanya hubungan arus pendek atau korsleting arus listrik. Ledakan menjadi besar dikarenakan adanya bahan peledak TNT di lokasi.
Ia menyebutkan ada 87 orang yang menjadi korban ledakan, satu diantaranya meninggal dunia, yaitu Sertu Imam Syadiil, yang dinaikkan pangkatnya satu tingkat menjadi Sersan Kepala (Serka) Anumerta.
Korban dirujuk ke tiga rumah sakit yaitu RS Port Medical, RS Suko Mulyo dan RSAL Mintohardjo. Keseluruhan korban yang menjalani perawatan di RS Port Medical dan RS Suko Mulyo telah diperbolehkan pulang untuk kemudian dilakukan perawatan jalan.
Sementara di RSAL Mintohardjo hingga pagi tadi diketahui dua anggota TNI menjalani perawatan di ruang ICU.
Di hubungi terpisah, Anggota Komisi 1 DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati berpendapat bahwa kejadian itu murni kesalahan teknis dan bukan unsur sabotase.
"Saya yakin Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio secara profesional akan mampu mengatasi peristiwa ini dengan baik dan segera memperoleh analisa akurat penyebab ledakan," katanya.
Politisi Partai Hanura ini juga mengapresiasi langkah Mabes TNI AL yang segera menginventarisir kerusakan dan mengganti stok senjata rusak.