Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan di Pekalongan, Kamis, mengatakan bahwa sebanyak dua dari 17 penderita DBD tersebut meninggal dunia.

"Oleh karena itu, kami mengimbau pada warga selalu waspada terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes agypti itu dengan menjaga kebersihan di lingkungannya," katanya.

Selain itu, kata dia, dengan adanya kecenderungan terjadinya peningkatan kasus demam berdarah, pemkab minta masyarakat bisa bertindak cepat ketika ada korban mengalami gejala penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes agypti tersebut.

"Demam berdarah merupakan penyakit yang rentan dengan kematian sehingga kami minta masyarakat harus bisa bertindak cepat saat menemukan korban yang mengalami gejala DB," katanya," katanya.

Ia mengatakan banjir yang melanda daerah setempat bukan menjadi salah satu faktor meningkatnya penyakit DB melainkan akibat kondisi lingkungan yang kurang sehat.

"Nyamuk aedes agypti akan berkembang cepat pada air yang bersih sehingga warga harus waspada terhadap serangan penyakit itu dengan menjaga lingkungan yang bersih dan sehat," katanya.

Ia menambahkan upaya mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah adalah dengan mengendalikan populasi dan penyebaran vektor.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024