Kepada kantor berita Xinhua, Profesor Xu Jianqing dari Shanghai Public Health Clinical Center menyatakan vaksin itu sudah melewati uji awal pada binatang di laboratorium dan selanjutnya akan melalui uji klinik untuk membuktikan efektivitasnya melindungi manusia dari infeksi virus influenza baru itu.

Di tengah kemajuan pengembangan vaksin tersebut, jumlah kasus flu burung H7N9 di negara itu terus bertambah.

Otoritas Kesehatan di Provinsi Zhejiang mengonfirmasi satu lagi kasus flu burung H7N9, yakni pada pria berumur 61 tahun dari Hangzhou yang kini kondisinya kritis. Jumlah kasus flu burung pada manusia di provinsi itu mencapai 74 kasus tahun ini.

Provinsi Jiangsu pada Sabtu juga melaporkan satu kasus infeksi H7N9 pada pria berusia 53 tahun dan satu kematian akibat serangan virus tersebut. Jumlah kasus H7N9 pada manusia di provinsi itu pada awal tahun ini saja sudah ada 12 kasus.

Otoritas kesehatan Provinsi Hunan juga melaporkan satu kasus baru sehingga sekarang ada tujuh kasus H7N9 di provinsi itu dan dua di antaranya menyebabkan kematian.

Provinsi Guangdong juga mengonfirmasi tiga kasus baru sehingga total ada 58 kasus infeksi H7N9 di provinsi itu dan 12 di antaranya menyebabkan kematian.

Secara keseluruhan China melaporkan lebih dari 120 kasus infeksi virus H7N9 pada manusia dan 25 di antaranya mengakibatkan kematian. Daerah Zhejiang dan Guangdong yang paling banyak terdampak.

Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional China menyatakan pasien yang terinfeksi virus tersebut semuanya diisolasi dan menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan virus tersebut menular dari manusia ke manusia.

Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024