"Pesawat heli tersebut melakukan pendaratan darurat karena cuaca buruk. Mereka mendarat sekitar pukul 15.00 WITA," kata Kepala Dinas TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Andika Perkasa, di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, seluruh penumpang dan kru pesawat dalam keadaan selamat. Pesawat itu membawa tiga awak dan tujuh orang anggota Yonif 100/Raider, yakni Pilot Kpt Cpn Paul Simatupang, Copilot Letda Cpn M. kholiq, Srk Kasnianto. Sementara anggota pam perbatasan Kaltim, adalah Sertu Eliandy Saragih, Kopda Rudianto, Kopda Said Kelihu, Kopda Heri Purnomo, Praka Tri Gunardi, Prada Jecky Hartoyo, dan Pratu Feri Kurniawan.
"Mereka dalam kondisi selamat. Bila cuaca sudah memungkinkan pada Kamis ini, mereka akan terbang kembali ke Long Bawan," kata Andika.
Tujuh orang anggota Yonif 100/Raider sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan Kaltim yang berencana membawa logistik menuju Pos Long Midang.
Sebelumnya, ia menjelaskan kronologis lost contact (hilang kontak) dengan pesawat Heli Bell tersebut, yakni pada Rabu siang sekitar pukul 13.25 WITA tujuh orang anggota Yonif Raider itu akan diangkut dari Bandara Juwata, Tarakan, menuju Long Bawan, Kecamatan Krayan Induk, Kabupatan Nunukan.
Namun, lanjut dia, sekitar pukul 13.33 WITA Heli kontak dengan tower Malinau dan menyampaikan akan landing di Long Bawan pada jam 14.33 WITA, tetapi hingga pukul 16.00 WITA Heli tidak mendarat di Krayan.
"Padahal sesuai jadwal seharusnya Heli sudah tiba kembali ke Bandara Juwata, Tarakan. Hingga kini, Heli belum juga tiba di Bandara Juwata, Tarakan, dan tidak bisa berhubungan dengan Bandara," katanya.
Jadi, lanjut Andika, pihaknya belum dapat kepastian apakah "hilang kontak-nya" Heli TNI AD karena kecelakaan atau mendarat darurat. "Kami akan update lagi setelah ada info lebih lanjut," ujarnya.
Bahkan, TNI AD telah mengerahkan dua tim untuk mencari helikopter tersebut.