Pembangunan lanjutan kawasan tersebut telah dianggarkan dana sebesar Rp2,5 miliar dari APBD 2014, katanya kepada wartawan di Solo, Rabu.

"Ya untuk kawasan di belakang Taman Sri Wedari itu menjadi fokus penataan tahun ini karena kawasan tersebut dinilai cukup semrawut. Apalagi jalur untuk pejalan kaki juga padat bangunan kios itu belum berfungsi maksimal. Pembangunan itu konsepnya sama di Bhayangkara," katanya.

Ia menambahkan, pembangunan koridor pedestrian atau citywalk di belakang Taman Sriwedari kawasan itu untuk mendukung promosi potensi wisata kios buku bekas. "Ini kan' tujuannya ditata. Jadi, tak akan mengganggu. Justru kalau koridor untuk pejalan kaki sudah ada, bisa mendukung promosi kios buku di kios ini," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan setelah di belakang Taman Sriwedari, proyek koridor Bhayangkara akan terus dilanjutkan ke selatan hingga Bundaran Baron. Bahkan, ada gambaran untuk memperpanjang koridor hingga Tipes.

Adapun nasib para pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di kanan-kiri Jalan Bhayangkara, Pemkot telah mengarahkan relokasi ke halaman Stadion R Maladi Sriwedari. "PKL tetap ditempatkan di kawasan itu dan tidak diperbolehkan kembali ke tempat asal yang sudah disulap menjadi citywalk," katanya.

Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Pemkot Surakarta Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan saat ini proyek lanjutan koridor Bhayangkara tengah memasuki tahapan lelang. Targetnya, pelaksanaan pembangunan bisa dimulai paling lambat Maret mendatang.

Selain menyasar penataan di belakang Taman Sriwedari, proyek senilai Rp 2,5 miliar itu juga akan diwujudkan dengan pembangunan taman parkir belakang Stadion R Maladi. Pembangunan taman parkit itu guna mendukung program sterilisasi parkir di Jalan Slamet Riyadi yang hingga saat ini masih tertunda.

Pewarta : Joko Widodo
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024