Rusdi Kirana mengatakan, sebagai pengusaha yang tumbuh di era reformasi, dia mengaku memiliki penilaian khusus pada PKB. Khususnya, ketika NU dan PKB berada di bawah kepemimpinan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Bagi saya, Gus Dur adalah bapak reformasi yang paling utama," kata Rusdi dalam keterangan persnya.

Dia mengatakan, karena visi kebangsaan dan pluralisme yang diyakininya, serta kepemimpinannya, Gus Dur membuat dirinya sebagai anak keturunan yang merasa diakui sejajar dengan sesama warga lainnya di negeri ini.

Menurut Rusdi, PKB adalah wadah perjuangan politik warga NU dan pelembagaan visi dan misi kebangsaan Gus Dur yang sangat mendalam tersebut.

Gus Dur dan NU, lanjutnya, telah mampu menarik gerbong umat menjadi fondasi bagi sebuah Indonesia yang demokratis. Tantangan ke depan adalah mematangkannya karena fondasinya telah diletakkan.

"Saya sangat merasa berhutang budi pada Gus Dur dan NU, dan pasti tidak mungkin saya bisa membalasnya. Namun demikian, sekecil apapun, saya ingin berterimakasih dengan berkiprah di PKB sebagai wadah perjuangan politik Gus Dur, warga NU, dan kita semua, untuk kemajuan bangsa ini," ujarnya.

Rusdi menjelaskan, reformasi dan demokrasi di Tanah Air saat ini harus diperkuat, dibuat lebih matang, sehingga Indonesia Dream betul-betul menjelma untuk siapapun anak negeri ini, dari Aceh sampai Papua. Dan, upaya penguatan reformasi dan demokrasi itu yang paling strategis dapat dilakukan lewat partai politik.

Partai dengan wakil-wakilnya di parlemen bersama pemerintahlah yang membuat undang-undang dan kebijakan mau dibawa kemana Indonesia ke depan. "Partai bersama rakyat pula yang menentukan siapa yang boleh menjadi pemimpin nasional di Indonesia," katanya.

Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024