"Target keuntungannya tahun pertama BUMDes ini berdiri adalah Rp100 juta, tapi sampai dengan akhir November telah mencapai Rp240 juta," kata Direktur Keuangan PT Graha Mandala Borobudur Jamari didampingi Direktur Pemasaran Priyoto di Borobudur, Senin.

Bahkan, katanya, hingga akhir Desember 2013, perolehan keuntungan dari jasa usaha pariwisata yang dikelolanya bekerja sama dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur bisa mencapai sekitar Rp300 juta.

Ia menjelaskan setoran perusahaan itu kepada pemerintah desa setempat sebagai pendapatan asli desa pada 2013, sebesar 36 persen dari total keuntungan.

Ia mengatakan usaha kepariwisataan yang dilakukan perusahaan milik desa setempat itu, adalah angkutan kereta mini (dua unit) dan pengelolaan toilet untuk wisatawan di empat lokasi yang totalnya 14 bilik di kompleks PT TWCB.

Pada 2014, pihaknya yang saat ini memiliki 17 karyawan itu telah menargetkan keuntungan usahanya mencapai sekitar Rp307 juta.

"Peningkatan target itu sebagai angka realistis, berdasarkan evaluasi kinerja perusahaan, juga untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan," katanya.

Ia menjelaskan tentang berbagai rencana pengembangan usahanya di sektor kepariwisataan Candi Borobudur pada masa mendatang, seperti penjualan produk kerajinan masyarakat setempat yang menjadi satu paket dengan penjualan tiket masuk TWCB.

Selain itu, katanya, usaha jasa katering, layanan jasa kebersihan di kompleks PT TWCB, dan pengelolaan parkir bus wisata.

"Termasuk juga rencana menggarap potensi pertanian dan perkebunan di sekitar Candi Borobudur, seperti buah pepaya, ubi gajah, kelengkeng," katanya.

Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024