Menurut laporan terbaru Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan (OCHA), "37.332 orang melarikan diri dari bentrokan di negara bagian Borno, Yobe dan Adamaoua di utara Nigeria dan telah terdaftar di Diffa, Niger tenggara".
Hampir 29.000 orang yang telah lolos adalah warga Niger yang tinggal di Nigeria sementara sisanya adalah orang Nigeria. Sebagian besar yang melarikan diri adalah perempuan dan anak-anak.
Jumlah pengungsi yang melarikan diri ke Niger telah meningkat enam kali lipat sejak Juni, sebulan setelah tentara Nigeria memulai serangan besar di timur laut yang bertujuan untuk menghancurkan Boko Haram setelah empat tahun pemberontakan.
Borno, Yobe dan Adamaoua semua terletak di sepanjang perbatasan dengan Niger.
Masuknya pengungsi menambah permasalahan sumber daya di Niger, negara yang secara teratur berjuang dengan kekeringan dan banjir , dan di mana satu juta orang saat ini menghadapi kekurangan pangan.
Kelompok-kelompok bantuan yang bekerja di daerah mengatur pembagian makanan dan air, kata PBB seperti dikutip AFP.
AS pada Rabu menggolongkan Boko Haram dan jaringan Islam radikal, dan cabang Ansaru sebagai kelompok teror.