"Kita bersyukur karena dapat merayakan Idul Fitri secara bersama-sama meskipun pada penetapan awal Ramadhan sempat ada perbedaan," Ketua MUI Provinsi Jateng Ahmad Daroji di Semarang, Rabu malam.

Hal tersebut disampaikan Ahmad Daroji di sela pembagian zakat fitrah yang berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman, kawasan Simpang Lima Semarang.

Pihaknya telah menyampaikan harapan kepada pemerintah agar bisa senantiasa menetapkan awal Ramadhan dan awal Syawal bersama-sama.

"Terkait dengan hal itu, kami juga berharap agar ada peraturan pemerintah yang mengatur penetapan awal Ramadhan dan awal Syawal," ujarnya.

Ia mencontohkan dalam peraturan pemerintah tersebut dapat disebutkan apabila posisi hilal sudah 2 derajat itu maka hendaknya siapapun menetapkan bahwa besok adalah awal Ramadhan atau awal Syawal.

"Jika pemerintah telah mengeluarkan suatu peraturan maka harus ditaati semua pihak dan ada sanksinya jika dilanggar," katanya.

Menurut dia, jika pemerintah benar-benar mengeluarkan peraturan itu maka hal tersebut bukan suatu mimpi.

"Saya yakin rakyat senang jika merayakan awal Ramadhan atau awal Syawal secara bersama-sama dengan yang lain. Masak pemerintah tidak mau menyenangkan rakyatnya?," ujar Ahmad Daroji.

Pemerintah melalui Menteri Agama Suryadharma Ali telah menetapkan awal Syawal pada 8 Agustus 2013, setelah seluruh peserta sidang Isbat menyepakati keputusan tersebut.

Sidang Isbat yang dihadiri sejumlah ormas Islam itu, memang agak berbeda dengan tahun-tahun lalu, sebab Menteri Agama Suryadharma Ali ikut terlibat langsung proses penetapan 1 Syawal 1434 Hijriah dengan mendengarkan langsung pendapat kalangan pakar astronomi dari Lapan dan dari negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024