Daud Yordan ketika dihubungi dari Semarang, Minggu, mengatakan kunci kemenangan dirinya adalah displin dalam menekan lawan dan lebih teratur dalam menyerang, serta konsisten dalam pukulan jab.

"Ini yang menjadi kunci kemenangan saya saat menghadapi petinju Argentina di Perth, Austraia, Sabtu (6/7) waktu setempat," kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut.

Menurut ayah dari Miquel Angela Yordan Jr, dirinya selalu tampil menekan lawan begitu setiap ronde dimulai dan lebih banyak menekan lawan dengan pukulan jab-jab ke muka lawan.

Pada pertarungan yang berlangsung dalam 12 ronde tersebut, Daud Yordan berhasil merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang angka atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela (117-111, 115-113, 116-112).

Dengan kemenangan itu, rekor bertarung Daud Yordan menjadi 31 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah. Pertarungan melawan petinju Argentina itu merupakan duel perdana Daud Yordan setelah memutuskan naik dari kelas bulu ke ringan.

Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024