Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Senin, mengatakan penghapusan PKMS jenis silver ini untuk mengantisipasi jumlah keluarga miskin akibat adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Selama ini, PKMS jenis silver digunakan oleh masyarakat umum di luar warga miskin. Kami khawatir, kenaikan harga BBM akan berpengaruh terhadap tingkat ekonomi masyarakat dan memicu lonjakan warga miskin. Karena itu perlu dicari solusi, termasuk dalam pengelolaan PKMS," katanya.

Ia mengatakan penghapusan PKMS Silver tersebut akan diikuti dengan penyeragaman jenis kepesertaan program layanan kesehatan itu, setara PKMS Gold. "Bisa jadi, nantinya semua peserta PKMS Silver akan dialihkan ke PKMS Gold," katanya.

Jumlah peserta PKMS Silver hingga akhir Mei 2013 mencapai 230.640 jiwa.

Dikatakan, setiap peserta mendapat jaminan kesehatan maksimal Rp2 juta per perawatan. Adapun jumlah peserta PKMS Gold adalah 24.068 jiwa. APBD 2013 Kota Surakarta mengucurkan dana sekitar Rp15 miliar untuk pelaksanaan program tersebut.

Di sisi lain, lanjutnya, hingga 2013 jumlah warga miskin berkisar 160.000 jiwa. Pemkot Surakarta memprediksi, daya beli pemegang kartu PKMS Silver bakal melemah seandainya harga BBM bersubsidi dinaikkan, sehingga ikut memengaruhi derajat kesehatan mereka.


Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024