"Mereka kami usulkan untuk mendapat keanggotaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan. Hal itu dilakukan agar sisa kuota Jamkesmas sebanyak 4.429 peserta pada tahun ini tidak sia-sia," kata Kepala Bidang Promosi Kesehatan DKK Surakarta, Purwanti, di Solo, Jumat.
Ia mengatakan terdapatnya sisa kuota tersebut diakibatkan beberapa hal di antaranya, sebanyak 2.101 kartu dicabut DKK karena pemiliknya meninggal dunia, tidak tergolong warga miskin, dan berstatus pegawai negeri sipil (PNS). Sisanya disebabkan pemiliknya tidak diketahui.
"Sejak awal Juni, kami sudah berkoordinasi dengan perangkat kelurahan untuk menemukan alamat pemilik 2.328 kartu tersebut. Namun sampai batas waktu yang ditetapkan, akhir pekan lalu, alamat mereka tetap tidak ditemukan. Kebanyakan, sudah pindah keluar kota," katanya.
Ia mengatakan DKK akhirnya memilih mengalihkan keanggotaan Jamkesmas tersebut kepada peserta Jamkesmas lama, yang tahun ini tidak lagi terdaftar dalam program tersebut.
Dikatakan, saat ini, warga Solo yang tidak lagi terdaftar dalam Jamkesmas ditampung dalam PKMS Gold. Hingga Mei, terdapat 10.265 peserta Jamkesmas lama yang beralih ke program jaminan kesehatan dari Pemkot Surakarta.