Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan lebih cepat kehilangan kesabaran mereka di dalam mobil dibandingkan laki-laki.

Para peneliti menemukan bahwa hampir 48 persen responden perempuan biasa mengumpat saat di belakang kemudi, sementara laki-laki yang mengumpat jumlahnya hanya 40 persen.

Seperti dikutip dari Daily Mail, lebih dari sepertiga responden perempuan mengatakan mereka memaki ketika jalurnya "dipotong" kendaraan lain. Di lain pihak, hanya seperempat responden laki-laki yang mengumpat jika mengalami hal serupa.

Perempuan yang menggunakan bantuan GPS saat mengemudi justru paling banyak mengeluarkan sumpah serapah.

Informasi GPS sepertinya membuat perempuan frustasi karena 55 persen responden perempuan mengaku mereka mengucapkan makian saat menggunakan GPS.

Penelitian yang dilakukan untuk asuransi Direct Line itu juga menemukan bahwa generasi muda (usia 20-29) jauh lebih mudah mengumpat dibandingkan generasi yang lebih tua (40-49).

"Orang sering menggunakan bahasa kotor saat stres dan banyak orang beradab saat menyetir juga memaki sebagai ekspresi jika mereka terganggu," kata juru bicara Direct Line Simon Henrick.

Penelitian itu ingin mengetahui jika makian dan gerakan tubuh pengganti makian justru makin membuat stres dan membuat takut penumpang.

Para periset mewawancara 2.013 pengendara. Mereka menemukan bahwa makian paling sering diucapkan jika ada kendaraan lain yang terlalu dekat saat di perempatan, tidak menyalakan lampu sein saat berbelok dan jika melihat pengendara lain menyetir sambil menelepon.

Bagi laki-laki, ucapan kotor paling sering diucapkan ketika ada kendaraan lain melaju lambat di jalur mendahului.

Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024