"Ya, sudah mulai ada yang mencari meski belum ramai. Selama ini, yang mencari bunga untuk Valentine kebanyakan memang anak muda," kata Ningsih (45) pedagang bunga di kawasan Jalan dr. Sutomo Semarang, Senin.

Perempuan yang telah empat tahun menekuni bisnis bunga itu mengakui bahwa permintaan untuk Valentine biasanya sudah mulai banyak sejak H-3, tiga hari sebelum momentum Hari Kasih Sayang, dan puncaknya pada tanggal 14 Februari.

Ia mengakui bahwa kecenderungan setiap menjelang momentum Valentine berdampak pada naiknya permintaan bunga sudah berlangsung bertahun-tahun, tetapi kian tahun semakin menurun karena banyaknya pedagang bunga dadakan.

"Kalau dulu kan penjual bunga masih jarang. Sekarang ini, setiap momentum tertentu, seperti Valentine banyak pedagang bunga dadakan. Dulu pertama kami saya berjualan bunga, pedagang bunga belum seramai ini," katanya.

Berdasarkan pengalamannya pada tahun lalu, dia sanggup menghabiskan sampai 300 tangkai bunga/hari menjelang perayaan Valentine, sementara pada hari-hari biasa hanya mampu menjual sekitar 100 tangkai/hari.

"Harganya bervariasi, tergantung modelnya. Sebab, ada yang saya jual bentuk tangkai dan rangkaian. Yang paling laris untuk perayaan Valentine ya bentuk tangkai, beberapa juga ada yang mencari bentuk rangkai," katanya.

Untuk setiap tangkai bunga mawar, dia biasanya mematok harga Rp5.000/buah, tetapi menjelang momentum Valentine harganya dinaikkan menjadi Rp10 ribu/buah, sedangkan harga bentuk rangkai bergantung jumlah bunganya.

Perayaan Valentine yang hampir berbarengan dengan momentum Imlek, kata Ningsih, membuat bunga sedap malam dan krisan ikut laris meski tak sebanyak mawar, terutama warna merah, merah muda, dan putih yang paling laris.

Senada dengan itu, Sulamto (31) pedagang bunga di kawasan yang sama mengakui bahwa sekarang sudah mulai ada yang membeli bunga mawar untuk merayakan Hari Kasih Sayang meski belum seramai saat mendekati momentum Valentine.

"Biasanya, pembeli bunga untuk Valentine mulai banyak pada tanggal 12 dan 13 Februari. Puncaknya, ya, pada tanggal 14 Februari saat Hari Valentine. Ada pula yang membeli untuk selanjutnya dijual kembali," katanya.

Ia mengakui bahwa pada tahun lalu biasa menghabiskan 500 tangkai mawar dalam sehari menjelang perayaan Valentine meski harga bunga mawar sudah dinaikkan dari harga normal yang ditawarkannya pada hari-hari biasa.

"Ya, tetap saja banyak yang mencari. Harganya saya naikkan dari biasanya Rp5.000/tangkai. Pada tahun ini, saya belum bisa memprediksi (permintaan bunga, red.), tetapi kemungkinan masih sama seperti tahun lalu," katanya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024