Menurut Kasi Sosial dan Kesejahteraan Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Imam Sofyan, di Pati, Selasa, bencana banjir bandang yang terjadi di Desa Sukolilo, Kecamatan Sukolilo terjadi pada Senin (19/11) sore.
Sebelumnya, kata dia, di daerah setempat sempat diguyur hujan, kemudian sekitar pukul 17.00 WIB terjadi banjir bandang yang terjadi di dua titik, yakni di depan masjid di desa setempat dan Pasar Sukolilo.
Penyebab banjir bandang di dekat masjid, katanya, terkait dengan belokan alur anak sungai Sumber Lawang yang terlalu tajam, sehingga ketika debit air meningkat langsung limpas dan merendam pemukiman warga, masjid, pertokoan, dan sekolah.
Sedangkan banjir bandang yang terjadi di depan pasar, katanya, karena faktor selokan yang tersumbat sampah, sehingga air banjir langsung limpas dan menggenangi jalan serta pemukiman penduduk di daerah sekitar.
Akibat banjir bandang tersebut, katanya, terdapat lima rumah penduduk serta beberapa tempat usaha yang tergenang banjir, sebuah masjid, satu madrasah ibtidaiyah, serta mengakibatkan dua jembatan di Dukuh Lebak Wetan, Desa Sukolilo mengalami rusak berat dan rusak ringan.
Arus lalu lintas yang melintasi Jalan Pati-Purwodadi terganggu karena ketinggian lumpur di jalan hingga belasan kilometer mencapai 50 centimeter.
Untuk membersihkan lumpur yang menggenangi jalan raya tersebut, katanya, harus mendatangkan mobil pemadam kebakaran.
"Jalan baru bisa dilalui kendaraan dengan lancar pada Selasa (20/11) pagi," ujarnya.
Salah seorang pedagang kaki lima di tepi Jalan Pati-Purwodadi kilometer 27, Atik mengungkapkan banjir bandang yang terjadi kemarin mengakibatkan meja dan kursi yang digunakan untuk berjualan es ikut hanyut hingga belasan meter.
"Beruntung bisa ditemukan kembali dan masih bisa digunakan untuk berjualan," ujarnya.
Ulil, salah seorang pemilik usaha foto kopi mengakui banjir bandang yang terjadi mengakibatkan mesin foto kopi terendam air dan sejumlah barang dagangannya juga terendam.
Untuk sementara, kata dia, tempat usahanya itu tidak bisa digunakan untuk berjualan, karena kerusakan yang terjadi cukup parah.
Sejak Senin (19/11) malam, katanya, pihaknya sudah berupaya mengambil barang dagangan yang bisa diselamatkan untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Kerugian akibat banjir bandang tersebut, katanya, belum bisa ditaksir, karena belum dilakukan penghitungan.
"Kemungkinan, potensi kerugiannya hingga jutaan rupiah, belum termasuk mesin foto kopinya jika mengalami kerusakan," ujarnya.
Banjir bandang yang melanda Sukolilo tidak hanya sekali, melainkan sudah berulang kali terjadi banjir bandang dengan lokasi tersebar di beberapa desa.