Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Joni Swastanto di Semarang, Selasa, menyebutkan dari penyaluran kredit tersebut porsi terbesar masih untuk kredit modal kerja sebesar Rp91,98 triliun (53,21 persen).

Sementara berdasarkan lapangan usaha, lanjut Joni, penyaluran kredit tertinggi pada sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp41,81 triliun (24,18 persen) diikuti sektor industri pengolahan sebesar Rp37,70 triliun (21,81 persen).

"Dari total penyaluran, posisi kredit skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai Rp48,49 triliun atau 28,05 persen dari total kredit, naik sebesar Rp0,82 triliun atau 1,73 persen (m-to-m) dan 13,64 persen (y-o-y)," katanya.

Untuk outstanding penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Tengah, mencapai Rp4,93 triliun atau naik sebesar Rp83,81 miliar atau 1,73 persen dibandingkan outstanding Agustus 2012, dengan jumlah debitur sebanyak 1,6 juta.

"Outstanding KUR Jateng mengambil porsi sebesar 12,88 persen dari total outstanding nasional, terbesar kedua setelah porsi Jawa Timur," katanya.

Dari sisi Loan to Deposit Ratio (LDR) pada periode ini, tambah Joni, sebesar 99,30 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 99,92 persen. Sementara, rasio Non Performing Loan (NPL) perbankan terjaga pada level 2,23 persen (target di bawah 5 persen).

"Tingkat suku bunga rata-rata penyaluran kredit pada periode ini sebesar 13,32 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 13,44 persen," katanya.

Sementara menurut jenis penggunaan kredit modal kerja suku bunga rata-rata kredit sebesar 12,86 persen, investasi sebesar 13,18 persen, dan konsumsi sebesar 14,12 persen.

Pada September 2012, posisi fasilitas kredit atau pembiayaan yang belum ditarik oleh nasabah (Undisbursed Loan) Bank Umum tercatat sebesar Rp19,95 triliun, lebih besar dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp18,93 triliun. Undisbursed Loan terutama terjadi pada kredit modal kerja dengan porsi 89,01 persen atau sebesar Rp17,76 triliun.

Joni menambahkan bahwa secara umum kegiatan perbankan di Jateng pada September 2012, dari sisi aset, penghimpunan simpanan masyarakat baik giro, tabungan, dan deposito serta penyaluran kredit terjadi peningkatan secara bulanan maupun tahunan.

"Berdasarkan total aset, tercatat sebesar Rp209,02 triliun atau naik Rp6,54 triliun atau 3,23 persen (m-to-m) dan 22,74 persen (y-o-y)," katanya.

Disisi simpanan masyarakat, terjadi peningkatan sebesar Rp4,41 triliun atau 3,03 persen (m-t-m) dan 19,73 persen (y-o-y), sehingga tercatat sebesar Rp149,55 triliun.

"Peningkatan tersebut terutama merupakan kontribusi dari peningkatan deposito dan giro," katanya.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024