"Jumlahnya sekitar 943 kasus, tersebar di berbagai daerah," kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Anung Sugihantono di Semarang, Selasa.

Menurut dia, jumlah kasus ini diketahui setelah dilakukan penelusuran oleh tim dari Dinas Kesehatan ke berbagai daerah.

"Kami meminta informasi hingga tingkat kelurahan tentang kasus pemasungan," katanya.

Ia menuturkan, kasus pemasungan terhadap orang yang diduga mengalami gangguan psikologis dapat disebabkan oleh beberapa hal.

Salah satu penyebab utama tingginya kasus ini, kata dia, akibat faktor ekonomi.

Keluarga yang salah satu anggotanya mengalami gangguan psikologis, lanjut dia, tidak memiliki biaya untuk berobat.

Penyebab lain, menurut dia, rasa malu keluarga jika ada salah satu anggotanya dirawat di rumah sakit.

Oleh karena itu, lanjut dia, Dinas Kesehatan bersama dengan pemangku kepetingan terkait akan secara proaktif mendatangi para keluarga tersebut.

"Akan kami upayakan agar anggota keluarga yang dipasung ini dapat dirawat," katanya.

Ia menjelaskan, ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk mengurangi beban keluarga tersebut, yakni merawat di panti rehabilitasi atau ke pondok pesantren.

"Kami dorong untuk memanfaatkan 'Intermediate' institusi saja," tambahnya.

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024