Begitulah pemandangan yang terlihat dalam kegiatan pasar murah dan pameran produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang diselenggarakan Pemerintah Kota Magelang di Alun-Alun Magelang pada 9-10 Agustus 2012.

Berbagai kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) mulai dari makanan ringan, beras, minyak goreng, gula pasir hingga pakaian tersedia dalam kegiatan tersebut dengan harga kebanyakan di bawah standar.

Ketua Panitia Pasar Murah dan Pameran UMKM, Joko Wahidin mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan minimal bahan pokok bagi masyarakat kurang mampu menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah dan memberi kesempatan pada usaha kecil untuk memperoleh pendapatan.

Pasar murah itu terdapat 120 stan, peserta terdiri atas UMKM, PNPM, organisasi wanita, pengusaha kecil pakaian dan makanan, pengusaha bahan pokok, swalayan, dan pasar modern.

Materi yang dipasarkan, katanya, berupa kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan lain untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Kepala Kantor Penanaman Modal Kota Magelang ini mengatakan, pada pasar murah ini panitia mencoba melibatkan donatur untuk membantu warga tidak mampu di Kota Magelang.

Para donatur atau pengusaha yang bermurah hati memberikan paket sembako kepada warga tidak mampu antara lain, Gardena, Bank Jateng Cabang Magelang, BPR BKK, BTPN, PT PLN, Trio plaza, GOW, dan Alfa Mart.

Selain itu, katanya, para peserta juga menjual paket sembako murah, yaitu 175 paket sembako murah dari Koperindag Kota Magelang senilai Rp41 ribu ditebus dengan harga Rp25 ribu, 255 paket sembako murah dari PNPM Kota Magelang senilai Rp25 ribu ditebus dengan harga Rp10 ribu, 200 paket sembako murah dari Iwapi Kota Magelang senilai Rp30 ribu ditebus dengan harga Rp25 ribu.

"Keseluruhan bantuan yang diberikan pada masyarakat pada pasar murah tahun ini berjumlah 1.246 paket," katanya.

Kasi Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Bulog Sub Divre V Magelang, Agus Haryono mengatakan, Bulog turut meramaikan pasar murah ini dengan menyediakan sebanyak dua ton beras.

Ia menyebutkan, jenis beras yang dijual adalah IR 64 seharga Rp7.000 per kilogram atau di bawah harga pasar yang telah mencapai Rp7.800 per kilogram dan pembelian dibatasi maksimal 10 kilogram.

"Pembatasan ini untuk menghindari pembelian dari pedagang yang ingin kulakan beras di pasar murah dengan jumlah sebanyak mungkin, kemudian dijual lagi dengan harga umum," katanya.

Menurut dia kegiatan pasar murah kurang signifikan menurunkan harga kebutuhan pokok di pasaran, karena tidak semua barang yang dijual pada pasar murah ini dijual murah, ada yang sama dengan harga di pasaran umum.

Supervisor pasar modern Gardena, Agus Brili mengatakan, dalam pasar murah ini pihaknya menyediakan gula pasir 200 kilogram dijual dengan harga Rp11.500 per kilogram. Di Gardena gula pasir ini dijual Rp11.900 per kilogram, minyak goreng kemasan dijual Rp10.800 per liter padahal di swalayan dijual Rp11.100 per kilogram.

"Kami mengikuti kegiatan ini selain untuk menyukseskan program Pemkot Magelang, juga sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyakat kurang mampu," katanya.

Karyawan salah satu stan beras, Rowiyah mengatakan, menjual beras IR64 Rp40.000 per lima kilogram, sedangkan di kios tempat dia bekerja di depan RSUD Tidar beras IR64 dijual Rp45.000 per kilogram, beras Pandawangi dijual Rp42.500 per lima kilogram dari harga kios Rp50.000 per lima kilogram, dan beras mentik dijual Rp52.000 per lima kilogram dari harga di kios Rp55.000 per lima kilogram.

"Meskipun selisih harganya cukup banyak dari harga di kios, kami tidak khawatir rugi. Bahkan kami siap menambahkan persediaan beras untuk pasar murah jika habis," katanya.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, membantah dikatakan kegiatan pasar murah ini tidak signifikan menurunkan harga kebutuhan pokok yang cukup tinggi di pasaran.

Menurut dia, kegiatan ini justru sangat efektif untuk menekan harga kebutuhan pokok yang terus naik menjelang Lebaran.

"Lihat sendiri saja, sangat banyak masyarakat yang datang ke sini untuk membeli. Ini membuktikan pasar murah efektif untuk menekan harga karena masyarakat pada datang ke sini," katanya.

Ia menuturkan, harga kebutuhan pokok di pasaran di Kota Magelang ini kenaikannya masih wajar-wajar saja, tidak terlalu tinggi apalagi tidak terkontrol. Bahkan harga telur ayam turun dari sebelum Ramadhan Rp19.000/Kg sekarang jadi Rp14.000 hingga Rp14.500 per kilogram," katanya.

Sigit mengatakan, pasar murah ini sebagai wujud kepedulian pemkot terhadap masyarakat yang sedang butuh membeli barang-barang kebutuhan pokok untuk menghadapi Lebaran.

Ia mengimbau masyarakat jangan terlalu berlebih membeli barang menjelang Lebaran, karena justru akan menyebabkan persaingan harga di pasaran.

Pengunjung pasar murah, Aminah (35), mengatakan, kegiatan pasar murah ini sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan barang dengan harga lebih murah.

"Meskipun selisih harganya tidak signifikan dengan harga-harga di pasaran, namun kalau membeli dalam jumlah banyak tetap akan lebih menguntungkan dari pada mebeli di pasaran," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025