Ritual mencuci rambut dengan air merang tersebut dilakukan sekelompok pemuda-pemudi di mata air Selumut di Dusun Wonolelo.

Mereka dari rumah embawa bakul berisi merang. Sampai di tepi mata air, kemudian merang dibakar bersama-sama.

Sisa pembakaran merang tersebut dimasukkan dalam bakul dan direndam sebentar dalam air, kemudian air tersebut digunakan untuk mencuci rambut mereka secara bergiliran.

Setelah mencuci rambut, mereka melanjutkan dengan mandi di mata air tersebut.

Ny. Nani Rohmiyati yang memimpin ritual cuci rambut mengatakan, tradisi ini selalu dilakukan setiap menjelang Ramadhan.

"Kami melestarikan tradisi dari nenek moyang yang selalu mencuci rambut dengan air merang," paparnya.

Ia mengatakan, kegiatan ini untuk menyucikan diri dari hadas kecil dan hadas besar menjelang melaksanakan puasa Ramadhan.

Warga yang ikut mencuci rambut dengan air merang, Alvi mengatakan, cukup segar mencuci rambut dengan air merang.

"Mencuci rambut dengan air merang sangat ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia, selain itu lebih murah karena kami mudah mendapatkan merang di sini," ucapnya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024