"Saya tidak mengurangi porsi volume latihan selama Bulan Puasa karena pelaksanaan PON sudah mepet," kata pelari berasal dari Jawa Tengah itu ketika dihubungi dari Semarang, Kamis.
Menurut pelari yang tercatat sebagai prajurit TNI AD dan berdinas di Secapa TNI AD di Jawa Barat tersebut, dirinya tetap latihan seperti biasa saat puasa yaitu pagi hari mulai pukul 06.00 hingga 08.00 WIB, kemudian sore hari mulai pukul 15.00 hingga 17.30 WIB.
Kemungkinan, katanya, hanya waktu latihannya yang diubah, misalnya tidak pagi tetapi sore hari.
"Saya tetap berniat untuk menjalankan puasa tetapi saya juga tetap harus latihan untuk persiapan tampil pada PON di Riau mendatang. Makanya sisa waktu yang ada harus saya genjot supaya bisa meraih hasil maksimal," katanya.
Pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau mendatang Agus Prayogo bakal turun pada tiga nomor yaitu lari 5.000 meter, 10 ribu meter, dan 1.500 meter.
Dari tiga nomor tersebut, Agus Prayogo hanya menargetkan meraih dua medali emas dari lari 5.000 dan 10 ribu meter, sedangkan untuk 1.500 meter dia tidak berani menjanjikan medali emas.
Menurut dia, peraih medali emas SEA Games 2011 M Ridwan dari Sumatera Utara turun di Riau mendatang.
"Saya tidak berani menjanjikan medali di lari 1.500 meter karena peraih emas SEA Games turun di Riau," katanya.
Akan tetapi, kata dia, kalau untuk lari 5.000 meter dan 10 ribu meter dirinya menyatakan kesiapannya meraih medali emas karena memang itu nomor andalannya. Pada SEA Games 2011, Agus Prayogo meraih dua emas dari nomor tersebut.
Bahkan, pada SEA Games 2009 Laos juga meraih satu medali emas melalui lari 5.000 meter, tetapi selama keikutsertaannya di PON belum pernah meraih medali emas.
"Saya memang menargetkan meraih dua emas di PON Riau dan saingan terberat saya bakal datang dari sesama pelari pelatnas Jauhari Johan dari Sumatera Selatan," katanya.