Di masa lalu sudah menjadi pemandangan yang umum, Pak Pos dengan sepeda atau sepeda motornya berwarna oranye dengan tas besar di kursi belakang kendaraannya berkeliling kampung atau desa.
Akan tetapi, hal tersebut kini menjadi hal langka terutama ketika masuk era surat elektronik dan layanan pesan singkat melalui ponsel (SMS).
Kemajuan teknologi menjadikan sebagian besar masyarakat mulai beralih tidak lagi menggunakan pos, tetapi lebih memilih menggunakan alat komunikasi yang lebih efektif dan canggih untuk tetap saling terhubung, seperti dengan surat elektronik atau SMS.
Walau mulai tersisih, ternyata masih juga masyarakat yang setia memanfaatkan jasa layanan Pos untuk berkirim surat atau paket.
Diminati dan Dibutuhkan
Dina Wahdatil Hanifah (20) mahasiswa Universitas Brawijaya Malang mengaku hingga saat ini dirinya masih tetap saja membutuhkan jasa pos.
"Ya, dua bulan lalu saya mengirimkan hasil penulisan karya ilmiah untuk mengikuti lomba via pos," katanya saat ditemui di sela acara temu nasional Etoser di Semarang.
Mahasiswa penerima beasiswa Etos dari Dompet Dhuafa ini mengakui saat ini banyak sekali pilihan jasa pengiriman dan jasa ekspedisi yang menyebabkan intensitas penggunaan jasa pos berkurang karena untuk hubungan komunikasi yang lain seperti pengiriman surat sudah beralih melalui telepon, SMS, facebook, dan twitter.
Meskipun sudah banyak teknologi yang lebih canggih, ia menilai jasa PT Pos akan tetap dibutuhkan dan tidak akan tersingkirkan tumbuh kembangnya jasa pengiriman, karena saat ini PT Pos juga sudah banyak memberikan alternatif pilihan jasa.
"Saya melihat PT Pos tetap penting, meskipun ada jasa pengiriman lain," katanya
Afijatun (60) warga Kendal ini sangat setia memanfaatkan jasa pos untuk mengirimkan beraneka barang untuk cucu yang saat ini ada di Padang, Sumatera.
Semenjak anak dan cucunya pindah ke Padang, Afijatun sering mengirimkan paket baju dan makanan via pos karena merasa lebih murah, nyaman, dan aman.
Setiap hendak ke kantor pos, Afijatun naik becak dari rumahnya dan hingga saat ini dirinya tidak pernah tertarik menggunakan jasa yang lain meskipun di daerahnya juga banyak pilihan pengiriman.
Bagi Lisa (33) karyawan kelahiran Padang yang tinggal di Semarang ini mengaku terakhir kali menggunakan jasa pos saat dirinya mengirimkan buku ke kampung halamannya.
"Harganya lebih murah dan tidak perlu khawatir tidak sampai walaupun rumah di Padang tidak ada nomornya. Pasti Pak Pos berjuang penuh daya untuk menemukan rumah saya," katanya.
Murahnya jasa PT Pos juga diakui Lucky Trissari (24). Karyawan perusahaan media di Semarang ini mengakui pengiriman dengan menggunakan jasa PT Pos lebih murah dibanding jasa pengiriman lain.
"Saya pernah membandingkan ongkos kirim menggunakan PT Pos dengan jasa yang lain, hasilnya ongkos kirim di jasa pengiriman lain dua kali lipat lebih mahal dari Pos," katanya.
Lucky yang sering mengirimkan paket ke Bandung ini mengaku memiliki trik tersendiri agar barang kirimannya cepat sampai.
"Biasanya pengiriman surat di bawah pukul 10.00 WIB dan sekitar pukul 15.00 WIB. Oleh karena itu, agar kiriman lebih cepat, maka harus dikirim sebelum pukul 10.00 WIB," katanya.
Pengalaman selama ini, jika pengiriman surat atau barang sebelum pukul 10.00 WIB, sore hari sudah sampai di Bandung dan pengiriman barang ke penerima pagi harinya.
Bahkan jika penerima ingin cepat, bisa datang ke kantor pos yang bersangkutan untuk mengambili barang sendiri. Tidak hanya soal ongkos kirim yang murah, Lucky mengaku mengirim barang melalui PT Pos juga aman.
Apalagi untuk pengiriman surat penting seperti ijazah, PT Pos terdapat layanan khusus untuk memberikan jaminan keamanan.
Bergeser dan Berkembang
Kepala Kantor Pos Semarang Suryadi mengakui dulu PT Pos dalam pelayanan pengiriman surat lambat, tetapi sekarang sudah banyak perubahan karena seiring kemajuan teknologi sekarang ada layanan kilat khusus.
"Jika dulu tidak ada wesel pos instan. Sekarang ada wesel pos instan," katanya.
Sebelum ada kemajuan teknologi, benar pengiriman uang membutuhkan ke waktu sekitar satu minggu, sekarang bisa sangat cepat cukup satu menit uang sudah bisa diambil.
Penerima bisa langsung datang ke kantor pos dan cukup menunjukan syarat yang dibutuhkan, tanpa harus memiliki nomor rekening.
Suryadi mengakui untuk pemanfaatan jasa pos secara individu mengalami penurunan drastis karena sekarang dengan kemajuan teknologi banyak yang menggunakan facebook, email, twitter, dan handphone.
Secara individu benar terpengaruh, tetapi dari sektor perusahaan justru tumbuh positif. Sekarang banyak perusahaan seluler yang memanfaatkan jasa PT Pos untuk mengirimkan tagihan pulsa atau biaya telekomunikasi.
Sekarang lembaga pembiayaan juga menggunakan jasa PT Pos misalnya untuk pengiriman surat kontrak, hingga surat teguran karena terlambat pembayaran.
Tidak hanya lembaga pembiayaan, perusahaan seluler, tetapi perusahaan pemerintah dan swasta lainnya sekarang juga sudah mempercayai PT Pos.
Pembayaran PLN, pembayaran PDAM, pembayaran telepon, pembayaran kredit sepeda motor, dan lainnya sekarang sudah bisa dibayar di Kantor Pos.
"Ini menunjukkan tingkat kepercayaan kepada PT Pos sudah baik dan kami ingin mempertahankan serta terus meningkatkannya agar semakin banyak perusahaan yang mendekat ke PT Pos ," katanya.
Pertumbuhan layanan pos express pada periode Mei 2012 mengalami pertumbuhan hingga 106,61 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Tidak sekadar waktu yang menyamai jasa pelayanan pengiriman yang lain, kini PT Pos juga sudah dapat terjamin keakuratannya dan keamanan barangnya, karena sekarang sudah berjalan sistem online sehingga terpantau mulai dari loket hingga tempat tujuan.
"Keakuratan bisnis kami bisa dipantau dengan mengawal setiap pengiriman melalui website Pos dan kami menyentuh masyarakat hingga tingkat paling bawah," katanya.
Pengirim atau penerima bisa melacak melalui website atau dengan telepon untuk mengetahui proses pengiriman, transportasi, hingga siapa petugas dan siapa penerima barang.
Suryadi memperkirakan pengiriman surat dan parsel pada Lebaran tahun ini akan tetap tinggi karena akan lebih bermakna dibandingkan hanya memberikan ucapan selamat melalui facebook, email, twitter, sms, atau telepon.
"Kami memperkirakan akan tetap ramai yang mengirimkan kartu Lebaran atau paket pada tahun ini dan biasanya ramai pada minggu kedua dan ketiga Ramadhan," katanya.
Butuh Peningkatan Pelayanan
Pengamat komunikasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang Gunawan Witjaksana melihat pergeseran penguna manfaat pos tersebut merupakan sebagian dari konsekuensi perkembangan teknologi saat ini.
Jika selama ini hanya melihat jasa pos hanya dibatasi dengan surat-menyurat secara konvensional, benar jika kemudian secara personal banyak yang memanfaatkan media lain untuk masih terus menjaga korespondensi.
Gunawan mengakui bahwa benar saat ini masyarakat banyak beralih menggunakan facebook, twitter, email, dan handphone untuk tetap menjalin hubungan dengan yang lain karena terpisah jarak.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri, di wilayah Indonesia ini tidak semua masyarakat melek teknologi. Tidak semua masyarakat paham dengan internet, tidak semua masyarakat Indonesia mengerti facebook dan twitter.
Apalagi jika dilihat dari sisi dokumentasi, masyarakat lebih mudah mendokumentasikan surat. Apalagi bagi mereka yang sudah cukup umur, tentu sudah tidak tahan jika harus berlama menatap layar komputer atau notebook untuk chatting.
Gunawan menilai bahwa keberadaan PT Pos akan tetap dibutuhkan meskipun perkembangan teknologi terus maju.
Apalagi jika PT Pos selalu memperbaiki pelayanannya dan menggeser sistem yang konvensional dengan mengikuti perkembangan jaman dan terbukti tetap banyak yang memanfaatkan jasa PT Pos Indonesia.
Jika di Negara lain ada monopoli terhadap pos demi keberlangsungan hidupnya, di Indonesia tidak diatur hal tersebut secara detail.
Kunci PT Pos Indonesia tetap bertahan, lanjut Gunawan, adalah terletak di pelayanan. Adanya peningkatan pelayanan tersebut yang bisa mengubah "image" masyarakat atau pengguna manfaat terhadap pos saat ini berbeda dengan yang dahulu.
Apalagi sebenarnya PT Pos telah memiliki modal awal yakni milik pemerintah, bonafit, memiliki kantor cabang yang tersebar di seluruh pelosok negeri, dan banyak peluang untuk terus dapat bersaing.