"Kalau saya melihat pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir lebih berpeluang untuk meraih medali emas dibandingkan nomor yang lain," kata Sigit Budirato ketika dihubungi dari Semarang, Rabu.
Menurut Sigit (berpasangan dengan Chandra Wijaya saat masih di pelatnas), memang peluang nomor yang lainnya memang ada. "Kalau hanya meraih medali semua nomor berpeluang," katanya.
Tetapi, kata Sigit Budiarto yang kini menjadi pelatih ganda taruna PB Djarum Kudus tersebut, kalau untuk meraih medali emas, yang paling besar peluangnya adalah pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat ini menempati peringkat keempat dunia di bawah ganda campuran China Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Xu Chen/Ma Jin (China), serta Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark).
Prestasi terakhir yang diraih pasangan ini adalah Juara All England, juara Swiss Open Grand Prix Gold, dan juara India Open Super Series, tetapi pada Djarum Indonesia Super Series 2012 hanya menjadi runner up kalah dari pasangan Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailanda).
Ia menyatakan, saingan terberat mereka bakal datang dari pasangan China (Zhang Nan/Zhao Yunlei dan Xu Chen/Ma Jin), Denmark (Joachim Fisher Nielsen-Chritinna Pedersen), serta ganda campuran Korea (Lee Yong Dae/Ha Jung Eun).
Ketika ditanya apa yang harus dilakukan pasangan ini menghadapi persaingan yang sangat ketat di Olimpiade mendatang, dia mengatakan, tentunya harus tampil semangat dan mental bertanding juga harus tetap dijaga.
Apalagi, lanjut dia, Tontowi/Liliyana baru saja kalah dari pasangan Thailand (Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam yang menempati peringkat enam dunia). "Kalau soal strategi dan teknik, saya kira pelatih yang lebih tahu," katanya.
Indonesia mengirimkan sembilan pemain pada Olimpiade mendatang yaitu Simon Santoso dan Taufik Hidayat (tunggal putra), Ardiyanti Firdasari (tunggal putri), Meiliana Jauhari/Greysia Polii (ganda putri), Mohammad Ahsan/Bona Septano (ganda putra), serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
Sejak cabang olahraga bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade, Indonesia selalu meraih medali emas dimulai dari Olimpiade Barcelona 1992 (dua emas Susi Susanti dan Alan Budi Kusmua) dan terakhir Olimpiade Beijing 2008 (Markis Kido/Hendra Setiawan).