Maklum kiranya karena Dusun Klesman, Desa Warangan, Kecamatan Kepil terletak sekitar 30 kilometer dari pusat pemerintahan Kabupaten Wonosobo.

Di luar buruknya infrastruktur jalan dan daerah yang berada jauh dari hiruk pikuk kehidupan modern, ternyata Dusun Klesman mendapatkan julukan sebagai Desa Pintar.

Julukan Desa Pintar diberikan karena mayoritas warga Dusun Klesman menjadi pelanggan listrik prabayar. Tidak sekadar hanya julukan secara lisan, tetapi di gapura Dusun Klesman bertuliskan julukan tersebut sebagai "tetenger".

Warga Desa Klesman baru dua tahun ini menikmati layanan listrik dan sejak pemasangan baru seluruh warga langsung menjadi pelanggan listrik prabayar.

"Sebelumnya pakai kincir dengan dana swadaya masyarakat dan tidak semua rumah ada listriknya," kata Rahyono (37) salah seorang warga Dusun Klesman.

Selama tujuh tahun menggunakan kincir, belum semua rumah teraliri listrik, sehingga anak-anak sekolah terpaksa harus belajar pada siang hari.

Ngatini (12) dan Ayem Sofiati (12) dua siswa yang masih duduk di sekolah dasar ini mengaku hanya bisa belajar pada siang hari karena pada malam hari hanya ada penerangan dengan lampu "teplok" yang menggunakan minyak tanah.

"Waktu itu belajar pada malam hari susah. Sekarang setelah ada listrik, belajarnya bisa malam hari," kata Ngatini yang diamini Ayem Sofiati.

Keduanya mengaku sejak dua tahun terakhir, rumah orang tuanya dan rumah yang lain di Dusun Klesman telah teraliri listrik.

Dari total 188 rumah tangga yang tinggal di Dusun Klesman, 120 di antaranya telah menjadi pelanggan listrik prabayar.

Listrik Prabayar
Manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Trisakti Adiwibowo menjelaskan listrik prabayar atau yang lebih dikenal sebagai Listrik Pintar merupakan layanan baru dari PLN.

Hingga saat ini di Jateng dan DIY baru 500 ribu pelanggan listrik prabayar dari total 7,7 juta pelanggan listrik.

"Pelanggan listrik pintar ini dapat mengatur kebutuhan listriknya, bebas pemutusan, tidak berlaku denda keterlambatan, tidak ada pencatatan meter, tidak ada biaya beban bulanan, dan pembelian disesuaikan kemampuan pelanggan," kata Trisakti Adiwibowo.

Untuk penyambungan baru, calon pelanggan dapat melakukan pendataran melalui loket PLN, contact center PLN 123, SMS dengan ketik INFO dikirim ke 0838 8888 123 atau laman www.pln.co.id/pbpd untuk mendapatkan nomor registrasi.

Setelah itu calon pelanggan dapat langsung membayar biaya penyambungan dan stroom perdana sesuai nomor registrasi.

Sebelum pemasangan dan penandatanganan surat perjanjian jual beli tenaga listrik, petugas PLN akan melakukan survei ke lokasi yang akan pasang baru.

Pelaksanaan pasang baru tidak disetujui jika secara teknis maupun administrasi, misalnya tempat yang berada di bantaran sungai, rel kereta api, kolong jembatan, dan lainnya. Penyalaan dapat dilakukan setelah calon pelanggan memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO).

Pelanggan mendapat kemudahan dengan pilihan nilai stroom yakni mulai dari Rp20 ribu, Rp50 ribu, Rp100 ribu, Rp250 ribu, Rp500 ribu hingga Rp1 juta dan tidak ada masa kadaluwarsa.

Stroom adalah 20 digit angka yang dimasukkan ke meter prabayar saat melakukan isi ulang listrik. Nilai stroom terdiri unsur kWh, PPJ, PPN, dan materai.

Pembelian stroom dapat dilakukan di loket-loket pembayaran atau bank, ATM, SMS banking, internet banking dan tanpa menunggu kWh habis.

Saat membeli stroom, pelanggan akan mendapatkan 20 digit kode listrik isi ulang yang akan tercetak pada tanda terima. Masukkan 20 nomor nomor stroom di meteran dan nilainya akan bertambah.

"Pelanggan bisa mengendalikan penggunaan listrik sesuai keinginannya," tambah Trisakti Adiwibowo.

Hematnya penggunaan listrik prabayar diakui Barianto (28), warga Dusun Klesman yang menjadi pelanggan listrik prabayar. Ia mengaku dirinya dalam satu bulan hanya mengeluarkan Rp20 ribu untuk membeli stroom.

"Di rumah ada televisi, lima lampu, dan pemutar CD. Daya listriknya 450 VA," kata ayah satu anak ini.

Murahnya menggunakan listrik prabayar juga dirasakan Muswanto (48) yang memiliki usaha pengolahan kayu. Dalam satu bulan dirinya hanya butuh membeli stroom Rp50 ribu.

"Listrik saya gunakan untuk 'masah' kayu, menyalakan televisi dan CD, serta ada tiga lampu yang selalu nyala," katanya.

Mudah Terlayani
Warga yang berada di Dusun Klesman untuk mendapatkan isi ulang pulsa stroom tidak kesulitan karena ada mobil pusat layanan internet kecamatan yang bernama Konmuter atau konsumen mudah terlayani.

Konmuter berkeliling melayani masyarakat untuk semua urusan yang berkaitan dengan listrik, mulai dari permohonan pasang baru atau perubahan daya PLN, pembayaran, pengaduan dan layanan gangguan listrik, hingga untuk menyampaikan informasi melalui pengeras suara dengan berkeliling ke daerah-daerah yang mengalami pemadaman terencana.

Melalui Konmuter, akses layanan PLN menjadi lebih dekat dengan pelanggan (khususnya masyarakat pedesaan, karena keterbatasan jumlah kantor layanan PLN). Konmuter lebih dibutuhkan karena layanan PLN berupa contact center PLN 123 belum banyak dimanfaatkan pelanggan.

Mobil Konmuter adalah kerja sama operasi dan isi antara mobil pusat layanan internet kecamatan yang merupakan program pemerintah untuk membuka jaringan komunikasi internet bersifat bergerak (mobile) di seluruh Indonesia yang dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informasi dengan PLN.

Rata-rata setiap mobil akan meng-cover dua hingga empat kecamatan dengan rute yang sudah ditentukan.

"Konmuter ini keliling ke daerah-daerah termasuk di Dusun Klesman ini," kata humas PLN area Purwokerto, Jumeno.

Jumeno mengatakan Dusun Klesman, Wonosobo menjadi bagian dari area Purwokerto, sehingga masuk jadwal untuk mendapatkan pelayanan dari Konmuter.

Di dalam mobil Konmuter tersebut, terdapat dua orang yakni seorang teknisi merangkap sopir dan seorang operator lengkap dengan fasilitas komputer server, enam notebook PC, wireless access point, GPS Tracking, LCD TV 32 inchi, sound system dan speaker outdoor TOA, UPS, multifuction printer, meja dan kursi, serta tenda peneduh.

Secara nasional, persebaran mobil Konmuter ini ada 120 mobil di Jawa Tengah, delapan mobil di Daerah Istimewa Yogyakarta, 132 mobil di Jawa Timur, 24 mobil di Bali, dan 40 mobil di Nusa Tenggara Barat.

Khusus di Jawa Tengah dari 120 mobil Konmuter tersebar di Banjarnegara (dua mobil), Banyumas (lima mobil), Batang (satu mobil), Blora (tiga mobil), Boyolali (dua mobil), Brebes (empat mobil), Cilacap (10 mobil), Demak (dua mobil), Grobogan (tiga mobil), kemudian Jepara (tiga mobil).

Daerah lainnya yang juga mendapat persebaran mobil Konmuter yakni di Karanganyar (tiga mobil), Salatiga (dua mobil), Semarang (sembilan mobil), Sragen (dua mobil), Sukoharjo (tiga mobil), Surakarta (dua mobil), Tegal (enam mobil), Temanggung (tiga mobil), Wonogiri (lima mobil), dan Wonosobo (tiga mobil).

Sementara daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mobil Konmuter tersebar di Bantul (empat mobil), Sleman (dua mobil), Kulonprogo (satu mobil), dan Yogyakarta (satu mobil).

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025