Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan pentingnya menjaga situasi kondusif dan memperkuat soliditas antarumat beragama menjelang perayaan Natal 2025.

"Saya hari ini ingin bertemu teman-teman untuk ngobrol sebenarnya. Ngobrol untuk sampai dengan akhir tahun 2025, bagaimana kita dapat bersama-sama bergotong-royong, menjaga kondusivitas dan toleransi, kehangatan, kesejukan, dan kedamaian Kota Semarang," katanya, di Semarang, Minggu.

Hal tersebut disampaikan saat kegiatan Pantauan Perayaan Natal Tahun 2025 dan kunjungan ke tokoh agama Nasrani bersama forkopimda Kota Semarang, jajaran Pemkot Semarang dan FKUB Kota Semarang. 

Rombongan melakukan kunjungan ke Gereja JKI Injil Kerajaan di Holy Stadium di kawasan Grand Marina, dan menyambangi kediaman Pendeta Indriyana di Grand Marina, Semarang Barat.

Dalam kunjungan tersebut, ia menekankan bahwa para tokoh agama memiliki peran strategis dalam menjaga ketenteraman kota, terutama di tengah dinamika sosial dan derasnya arus informasi.

Ia mengatakan bahwa setiap pemuka agama dan elemen masyarakat memikul tanggung jawab untuk saling melindungi serta menjaga ruang hidup bersama agar tetap damai dan harmonis.

FKUB, kata dia, mendorong adanya ajakan bersama dari Pemerintah Kota Semarang agar seluruh umat beragama senantiasa berdoa di tempat ibadah masing-masing.

Menurut dia, kekuatan spiritual dan kebersamaan lintas iman akan menciptakan suasana yang sejuk dan kondusif, sekaligus mendukung iklim pertumbuhan ekonomi dan investasi di Kota Semarang.

Ia menilai Kota Semarang dengan jumlah penduduk sekitar 1,7 juta jiwa memiliki potensi besar, sekaligus tantangan dalam menjaga toleransi sehingga komunikasi dan pertemuan rutin lintas agama penting untuk memperkuat soliditas sosial.

"Semakin kita sering bertemu, semakin kita sering berdoa, saya meyakini kota Semarang akan tetap menjadi kota yang damai. Tempat kita tinggal, tempat kita tumbuh," katanya.

Lebih jauh, Agustina menegaskan bahwa upaya menjaga kerukunan tidak hanya bersifat jangka pendek menjelang hari besar keagamaan, tetapi juga dirancang secara berkelanjutan ke depan.

"Untuk tahun 2026, mungkin kita akan lebih sering berkumpul dengan pendeta, dengan FKUB dan tokoh agama lain, kita buat rancangan tahun 2026 ini menjadi semakin indah untuk Kota Semarang," pungkasnya.


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2025