Semarang (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah menyebutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk sasaran ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (3B) masih menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk tahun depan.

"Kegiatan terkait dengan MBG untuk 3B dan sebagainya. Itu juga masih PR kita," kata Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Brigjen Pol Hery Wiyanto di Semarang, Selasa.

Dia mengatakan hal tersebut saat membuka Forum Konsultasi Publik digelar Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Perwakilan BKKBN Jateng.

Untuk MBG 3B, menurut dia, masih ada satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di beberapa kabupaten yang belum memenuhi Peraturan Presiden Nomor 15/2025.

Ia mengatakan bahwa program keluarga berencana (KB), terutama MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) juga perlu ditingkatkan, serta KB pasca-persalinan.

"Saya kira itu juga masih terus harus dilakukan. Dan terkait dengan upaya-upaya untuk edukasi terhadap remaja juga harus memanfaatkan komunitas-komunitas genre dan sebagainya," katanya.

Strategi penyelesaian sejumlah PR itu memang berbeda-beda bergantung dengan masalahnya. Misalnya untuk persoalan remaja maka edukasi yang diperlukan.

"Edukasi itu bukan hanya kita sendiri, tetapi juga berkait dengan masyarakat instansi yang lain. Untuk stunting, melalui Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), terkait dengan bantuan nutrisi, dan lainnya," katanya.

Oleh karena itu, BKKBN Jateng mengundang seluruh pemangku kepentingan terkait untuk meminta masukan atas upaya-upaya yang sudah dilakukan selama setahun ini.

"Jadi, hari ini kita melaksanakan kegiatan konsultasi publik yang mengundang beberapa elemen masyarakat, baik dari layanan BKKBN maupun dari pemerintah, dan juga 'partner' kita. Kami ingin mendapatkan masukan-masukan terkait dengan apa yang sudah dilakukan," katanya.

Ia mengatakan bahwa masukan yang diinginkan bukan semata sesuatu yang sudah baik-baik saja, melainkan apapun akan diterima untuk peningkatan layanan BKKBN ke depan.

"Jadi, tidak hanya program-program ataupun masukan yang baik, masukan yang tidak baik pun akan kami terima sehingga mungkin nanti di tahun yang akan datang akan kami perbaiki," katanya.


Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2025