.
Komisi Pembinaan Pengprov PASI Jawa Tengah, Heri Setiyono, ketika dihubungi dari Semarang, Selasa, mengatakan keputusan tersebut berdasarkan lomba lari maraton di Bali, Minggu (22/4).
Ia menyebutkan, Unik Setyorini berhasil menempati peringkat kedua di kelompok nasional dengan catatan waktu tiga jam 10 menit, sedangkan Erni Ulatningsih di urutan ketiga dengan catatan waktu tiga jam 11 menit.
Juara pertama direbut pelari nasional asal Jawa Barat, Supriati Sutono dengan catatan waktu tiga jam 07 menit. "Trianingsih hanya turun pada nomor lari half maraton (21 kilometer) karena ini memang program dari Pelatnas Prima," katanya.
Ia menambahkan, Erni Ulatningsih sudah lolos pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau mendatang untuk nomor lari 10 ribu putri, sedangkan Unik memang lolos untuk nomor maraton.
Menurut Heri Setiyono yang juga Ketua Harian Pengcab PASI Kabupaten Blora, pada PON mendatang untuk satu nomor hanya boleh diwakili dua atlet sehingga nomor lari maraton adalah Trianingsih dan Unik Setyorini.
Meskipun demikian, kata dia, Erni Ulatningsih tetap disiapkan untuk di nomor lari maraton jika Trianingsih tidak bisa diturunkan karena usai turun di nomor yang sama pada Olimpiade London 2012.
"Pelaksanaan Olimpiade dengan PON sangat berdekatan. Olimpiade digelar Juli-Agustus, sedangkan PON pada September 2012 sehingga mungkin saja Trianingsih masih pada tahap pemulihan kondisi fisiknya," katanya.
Ketika ditanya soal pelari putra yang bakal diterjunkan pada maraton di PON Riau mendatang, dia mengatakan, Jateng sudah meloloskan tiga atletnya yaitu Ari Swandana, Noce Matital, dan Ramli Ohorela.
Tetapi, kata dia, salah satu dari mereka harus tersingkir karena setiap daerah hanya boleh diwakili dua telt di nomor yang sama.
"Mereka akan kita seleksi melalui lomba lari maraton di Malang, Jatim, Minggu (29/4), siapa-siapa yang berhak tampil di PON mendatang, atau justru ada atlet di luar tiga atlet yang mampu menjadi yang terbaik di Malang mendatang," katanya.
Ia mengatakan, dari tiga pelari yang sudah lolos ke PON mendatang, catatan waktu terbaik Ramli Ohorela yang paling rendah yaitu dua jam 43 menit sedangkan Ari dan Noce catatan waktu terbaiknya hampir sama yaitu dua jam 39 menit.
"Kita lihat saja hasil di Malang, siapa yang berhak mewakili Jateng di nomor lari maraton putra pada PON mendatang," katanya.
Komisi Pembinaan Pengprov PASI Jawa Tengah, Heri Setiyono, ketika dihubungi dari Semarang, Selasa, mengatakan keputusan tersebut berdasarkan lomba lari maraton di Bali, Minggu (22/4).
Ia menyebutkan, Unik Setyorini berhasil menempati peringkat kedua di kelompok nasional dengan catatan waktu tiga jam 10 menit, sedangkan Erni Ulatningsih di urutan ketiga dengan catatan waktu tiga jam 11 menit.
Juara pertama direbut pelari nasional asal Jawa Barat, Supriati Sutono dengan catatan waktu tiga jam 07 menit. "Trianingsih hanya turun pada nomor lari half maraton (21 kilometer) karena ini memang program dari Pelatnas Prima," katanya.
Ia menambahkan, Erni Ulatningsih sudah lolos pada pesta olahraga multievent empat tahunan di Riau mendatang untuk nomor lari 10 ribu putri, sedangkan Unik memang lolos untuk nomor maraton.
Menurut Heri Setiyono yang juga Ketua Harian Pengcab PASI Kabupaten Blora, pada PON mendatang untuk satu nomor hanya boleh diwakili dua atlet sehingga nomor lari maraton adalah Trianingsih dan Unik Setyorini.
Meskipun demikian, kata dia, Erni Ulatningsih tetap disiapkan untuk di nomor lari maraton jika Trianingsih tidak bisa diturunkan karena usai turun di nomor yang sama pada Olimpiade London 2012.
"Pelaksanaan Olimpiade dengan PON sangat berdekatan. Olimpiade digelar Juli-Agustus, sedangkan PON pada September 2012 sehingga mungkin saja Trianingsih masih pada tahap pemulihan kondisi fisiknya," katanya.
Ketika ditanya soal pelari putra yang bakal diterjunkan pada maraton di PON Riau mendatang, dia mengatakan, Jateng sudah meloloskan tiga atletnya yaitu Ari Swandana, Noce Matital, dan Ramli Ohorela.
Tetapi, kata dia, salah satu dari mereka harus tersingkir karena setiap daerah hanya boleh diwakili dua telt di nomor yang sama.
"Mereka akan kita seleksi melalui lomba lari maraton di Malang, Jatim, Minggu (29/4), siapa-siapa yang berhak tampil di PON mendatang, atau justru ada atlet di luar tiga atlet yang mampu menjadi yang terbaik di Malang mendatang," katanya.
Ia mengatakan, dari tiga pelari yang sudah lolos ke PON mendatang, catatan waktu terbaik Ramli Ohorela yang paling rendah yaitu dua jam 43 menit sedangkan Ari dan Noce catatan waktu terbaiknya hampir sama yaitu dua jam 39 menit.
"Kita lihat saja hasil di Malang, siapa yang berhak mewakili Jateng di nomor lari maraton putra pada PON mendatang," katanya.